Minggu, 08 November 2020

MODERNISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK - ppt download

MODERNISASI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK - ppt download: MENGAPA HARUS MODERN Citra DJP yang harus diperbaiki Tingkat Kepercayaan thd administrasi perpajakan yang harus ditingkatkan Integritas dan Produkstifitas yang harus ditingkatkan

Minggu, 15 September 2013

Mari Dukung Timnas Basket di 3rd Islamic Solidarity Games




3rd Islamic Solidarity Games yang digelar di Sumatera Selatan, Palembang secara resmi akan dibuka mulai 22 september 2013. Namun pertandingan di cabang olahraga basket antar negara-negara islam tersebut  telah dilaksanakan mulai 15 September kemaren. Bertempat di Gedung Olahraga PSCC Palembang, timnas putri kita mengawali dengan hasil baik setelah mengkandaskan perlawanan dari tim Qatar 88-45 sedangkan tim putra belum berhasil memetik kemenangan setelah dikandaskan Palestina dengan skor tipis 66-68. Meski kalah timnas putra bermain dengan semangat juang tinggi dan pantang menyerah, mereka tidak takut untuk beradu badan dengan lawan yang dari segi postur di atas mereka.

Yang menjadi catatan dari penyelenggaraan di cabang olahraga basket 3rd Islamic Solidarity Games kemaren adalah sepinya penonton yang hadir untuk menonton langsung, memang panitia daerah menetapkan tiket masuk untuk menonton pertandingan di cabor ini. Minimnya dukungan penonton seperti ini memang menjadi masalah klasik untuk event basket di kota Palembang. Sebelumnya pada musim 2011, NBL Indonesia menetapkan Palembang sebagai kota yang dikunjungi pada seri III NBL Indonesia, namun musim berikutnya, Palembang “out” dari kota tujuan NBL Indonesia, hal ini tidak lain karena animo penonton yang sangat kurang. Untuk kapasitas 4000 penonton, hari pertama kemaren tidak sampai 500 penonton yang hadir untuk mendukung timnas.

Hal seperti ini harusnya menjadi perhatian dari panitia daerah, mungkin bisa dengan lebih gencar promosi baik langsung ke sekolah-sekolah, karena umumnya penyuka basket itu adalah kalangan pelajar, melalui radio atau media lainnya. Atau dengan menurunkan harga tiket bahkan sampai dengan menggratiskannya. Terlihat sekali timnas kita bermain seperti bukan di rumah sendiri, tidak ada teriakan dukungan atau intimidasi kepada tim negara lain, hal nonteknis seperti ini biasanya sangat berpengaruh untuk menaikan mental bertanding tim kita. Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi yang akan mendukung Timnas bertanding, mereka sama dengan atlet dari cabang olahraga sepakbola, mereka sama-sama mengenakan jersey kebanggan berwarna merah putih dan berlambang garuda, mereka sama-sama bertanding dengan membawa nama Indonesia, maka sudah sepantasnya kita mendukung mereka dengan cara hadir langsung di arena, mengintimidasi lawan dan berteriak, INDONESIA!!!

Selesai.

Nb : Hari ini timnas Putra akan bertanding melawan Arab Saudi jam 6 sore, mari dukung!

Sabtu, 29 Desember 2012

#Quote

# Jangan pernah berharap menjadi penulis jika jarang membaca

# Menulis adalah cara yang paling efektif untuk menyampaikan gagasan / pikiran  ke orang banyak


# Cabut tombol backspace dari laptop, jangan baru selesai satu kalimat kemudian ingin menghapusnya, selesaikan dulu baru diedit


# Berkelanalah, kunjungi tempat-tempat baru

# Mendaki itu bukan tentang sampai di puncaknya tapi lebih kepada perjalanan mencapainya

# Mendaki untuk menghilangkan ego, rasa takabur

#  Pelayan masyarakat, Penulis, dan Pendaki Gunung.




Random quote yang teringat dari dua penulis muda




-putra-


bertahap


Anugerah Pena Sumsel Gemilang 2012 : Jumpa Penulis

ok, ini sedikit liputan mengenai acara yang digelar tadi malam di hotel Aryaduta Palembang. sebenarnya saya sendiri tidak mengikuti ditambah tidak tahu pula dengan acara yang digelar ini. saya mengetahui adanya acara ini dari page fans : Darwis Tere Liye (http://www.facebook.com/darwistereliye) yang merupakan undangan dalam jumpa penulis acara ini tadi malam. acara ini diselenggarakan oleh harian lokal kota Palembang, Sumatera Ekspres (Sumeks)

semalam adalah malam puncak dari kegiatan Anugerah Pena Sumsel Gemilang 2012 ini. acara ini adalah penghargaan untuk cerpen-cerpen terbaik yang terbagi dalam beberapa kategori :

1. kategori pemuda  (12-19 tahun)
2. kategori pemuda (20-27 tahun)
3. kategori guru
4. kategori umum (PNS/TNI/POLRI/Swasta/Profesional)

dari sambutan ketua panitia, diketahui bahwa naskah cerpen yang masuk keseluruhan sebanyak 468 naskah. dari total tersebut akan diambil 100 nominasi yang kemudian diciutkan lagi menjadi 20 besar dan pada akhirnya akan dipilih 5 karya terbaik dari tiap kategori.

dalam malam anugerah itu, pemenang untuk tiap kategori adalah :

1.Cerpen "Ginjal Ibu Penyambung Hidupnya" karya Siti Fitriasari, Siswi SMPN 20 PLG menjadi juara pertama untuk kategori pemuda usia 12-19 tahun

2. Cerpen "Perempuan Tua Pengayuh Becak" karya Silvia Oktaresa menjadi juara pertama untuk kategori Pemuda usia 20-27 tahun

3. Untuk kategori guru, cerpen "Tangan ibu yang gemetar" karya Aan Junaidi, pengajar Ponpes Asalam Sungai Lilin Muba menjadi juara pertama

4. Cerpen Dedi Irwanto "Kau dan Aku bukan pangeran, Mang" berhasil menjadi juara pertama untuk kategori umum 

acara yang dimulai pukul 19.00 tadi malam juga menampilkan beberapa kesenian dan budaya, mulai dari tari kreasi, band lokal (visthel band), teater dari anak PGRI, serta acara yang sangat ditunggu oleh para undangan yang hadir yaitu jumpa penulis : Tere Liye dan Benny Arnas.



-putra-

mencoba kembali 


Kamis, 22 November 2012

sebuah harapan AFF Cup 2012

tidak terasa ternyata AFF Suzuki Cup 2012 akan dimulai besok, 24 November 2012. entah karena memang kita tidak menjadi tuan rumah atau permasalah intern yang tak kunjung selesai hingga sekarang menyebabkan publikasi mengenai AFF Cup ini kurang bergairah di negeri pecinta olahraga ini. Indonesia sendiri tergabung dalam group B bersama Laos, Singapura, serta juara bertahan sekaligus musuh bebuyutan, Malaysia.





Skuad Indonesia AFF Cup 2012


Skuad Indonesia AFF Cup 2010


2 tahun sudah lewat dari final AFF Cup 2010, semua masih mengingat jelas bagaimana akhirnya perjuangan kita untuk menjadi juara kembali kandas di tangan malaysia, kemenangan heroik 2-1 kita di Gelora Bung Karno tidak berarti apa apa ketika kita lebih dulu kandas di malaysia 3-0. menyakitkan? sangat menyakitkan karena kita gagal (lagi) untuk menjadi juara. tapi di luar itu, kita seakan punya harapan baru akan sebuah timnas yang kuat, dan bermain penuh semangat.rasa optimis itu tumbuh melihat penampilan Indonesia di gelaran 2 tahunan itu. nama nama seperti christian gonzales, m nasuha, zulkifli syukur, achmad bustomi mulai menjadi andalan baru untuk timnas Indonesia.

2 tahun ternyata bukan waktu yang cukup untuk menyelesaikan sebuah masalah.Tanpa terasa pula sudah hampir 2 tahun negeri ini disuguhi carut-marut sebuah organisasi, bernama Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, atau lebih kita kenal dengan nama PSSI.

Waktu yang sedemikian panjang tadi, masih saja terasa belum cukup untuk mengakomodir segala ego, rasa paling benar dan mau menang sendiri dan dari ke dua belah pihak yang selama ini berseteru. Perlahan tapi pasti waktupun terus berjalan, ia berlari dan tak akan pernah kembali lagi.

Seperti yang kita ketahui bersama, sampai dengan saat ini masih saja terjadi dualisme di dalam tubuh tim nasional di negara kita. hal inilah yang menyebabkan skuad timnas kita memiliki wajah wajah baru. memang masih ada nama-nama lama yang mengisi skuad ini tetapi hampir 80% adalah muka muka baru. 

terlepas dari siapa yang memakai jersey merah itu, terlepas nama yang berada di punggung, terlepas dari itu semua, jersey itu teteap berwarna merah tetap berlambang garuda artinya tim ini tetap bernama Timnas Indonesia, bukan Timnas PSSI atau Timnas KPSI. dengan konflik yang belum selesai ini dan menghitung hari untuk dimulainya AFF Cup 2012, mari kita berpikir sesederhana di atas untuk tetap mendukung timnas.

"Tim Nasional itu Indonesia, bukan timnas PSSI atau timnas KPSI. Tim nasional itu Merah-Putih, bukan timnas  biru atau timnas kuning. Dan tim nasional itu bukan milik Djohar Arifin atau milik La Nyalla, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.. (Bambang Pamungkas)

harapan itu akan selalu ada, untuk kembali berlaga di final dan mencatatkan sejarah, menjadi juara AFF Cup 2012. mari kita dukung Timnas.




Skuad Indonesia AFF Cup 2012 : http://www.affsuzukicup.com/indonesia.html

07.33

terlambat! ahirnya 3 menit lewat dari batas absen pagi, 07.33. yap, di hari pertama setelah long weekend kemaren merasakan juga absen terlambat. terakhir kali  udah lupa kapan datang terlambat. sebenernya si gada yang urgent ato sebab musabab yang heboh dari datang terlambat kali ini. penyebabnya hanyalah sayang motor. yoi bro, dikarenakan pada hari minggu motor yang sudah kudel bin kumel itu akhirnya mulus kinclong dicuci menyebabkan hari senin motor dibawa pelan abis untuk menghindari cipratan sisa hujan sisa semalam dan tanpa disadari ternyata menyebabkan waktu tempuh ke kantor lebih lama dari biasanya ^^

sebenarnya bukan masalah pada potongan tunjangan dari terlambat absen (walaupun hal pertama yang ditanyakan adalah berapa % potongan terlambat 3 menit) ,melainkan lebih kepada perasaan gak enak. perasaan gak enak karena catatan absen jadi kotor (gak mulus tanpa terlambat) dan gak enak karena kerja di hombase masa' dateng telat ,ehehee.

yah dijadiin pelajaran buat laen kali, kalau gakmau motor kotor setelah dicuci, gakusah cuci sekalian dulu motornya biar kotornya maksimal dan gak bikin telat absen


Senin, 02 Juli 2012

Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah


Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Comics & Graphic Novels
Author:Tere Liye
Resensi Novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah

I. Identitas Buku
Judul : Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Sampul : Soft Cover
Jenis Kertas : 20 Cm , 512 Halaman
Tahun Terbit : 2012
Harga : 72.000
ISBN : 978-979-22-7913-9

II. Sinopsis :
“Cinta sejati selalu menemukan jalan, Borno. Ada saja kebetulan, nasib, takdir atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirundung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. Kebetulan yang menakjubkan” (halaman 194 )

Kau, Aku, dan sepucuk angpau merah adalah sebuah kisah cinta sejati yang sederhana. Kisah cinta yang apa adanya, tidak dibuat-buat, tidak penuh dengan intrik layaknya kisah cinta anak muda zaman sekarang. Novel ini mengisahkan tentang seorang bujang berhati lurus sepanjang tepian sungai kapuas, Borno. Borno adalah pemuda asal kota pontianak. Bapak borno meninggal dikarenakan terkena serangan ubur –ubur sewaktu melaut. Saat itu usia borno 12 tahun. Begitulah, nelayan yang tangguh di tengah badai, kuat di kala hujan justru tumbang oleh makhluk laut kecil ini. Walaupun belum sepenuhnya meninggal, dokter secara medis menyatakan bahwa bapak borno telahmeninggal dunia. Sebelum meninggal, Bapak borno masih sempat berbuat kebaikan dengan cara mendonorkan jantungnya kepada pasien yang telah lama menunggu donor jantung dari rumah sakit tersebut.

Sepeninggal Bapaknya meninggal, Borno hidup berdua bersama ibunya, Saijah. Melanjutkan Sekolah hingga lulus SMA, Borno mulai mencari pekerjaan. Semua jenis pekerjaan telah dicobanya, mulai dari bekerja di perusahaan karet yang baunya membuat penghuni gang sempit menuju rumah borno menutup hidung atau menjadi penjaga karcis di kapal feri, penjaga SPBU di sungai kapuas hingga akhirnya dia berpikir panjang dan memutuskan untuk melanggar wasiat bapaknya, menjadi pengemudi sepit. Satu hal yang bisa diteladani dari borno adalah kemauannya untuk bekerja, Bujang berhati paling lurus sepanjang tepian sungai kapuas ini rela dan mau bekerja apa saja tentu dengan kebaikan dan bukan sesuatu yang bersifat curang seperti saat dia menjadi penjaga karcis di kapal feri tidak seperti kebanyakan anak muda zaman sekarang.

“Meski bau, membuat orang lain menutup mulut saat kau lewat, hasilnya wangi. Halal dan baik. Dimakan berkah, tumbuh jadi daging kebaikan. Banyak orang yang kantornya wangi, sepatu mengilat, baju licin di setrika, tapi boleh jadi busuk dalamnya. Dimakan hanya menggumpal perut, tumbuh jadi daging keburukan dan kebusukan.” (halaman

“Sepanjang kau mau bekerja, kau tidak bisa disebut pengangguran. Ada banyak anak muda berpendidikan di negeri ini yang lebih senang menganggur dibandingkan bekerja seadanya. Gengsi, dipikirnya tidak pantas dengan ijazah yang dia punya. Itulah kenapa angka pengangguran kita tinggi sekali, padahal tanah dan air terbentang luas.” (halaman 49)

Pengemudi Sepit, Borno tidak pernah berpikir selintas pun untuk menjadikannya sebagai pekerjaan. Tapi disinilah ternyata Borno akan menemukan kisah cinta sejatinya. seorang gadis berpernakan cina. Si sendu menawan ini pertama kali bertemu dengan Borno di dermaga, saat itu ia hendak menyeberang untuk mengajar di sekolah milik salah satu yayasan di kota Pontianak. Pertemuan yang singkat, hanya 15 menit menyeberangi sungai kapuas, hanya sekedar mencuri pandang tidak berani bertegur sapa, ah Borno Bujang berhati paling lurus sepanjang tepian sungai kapuas ini merasakan sesuatu yang berbeda. Dan ternyata pertemuan singkat itu begitu membekas, Borno menemukan sesuatu yang tertinggal milik si sendu menawan, Sepucuk Angpau merah.

Antrian sepit nomor tiga belas, itulah rutinitas Borno di hari-hari selanjutnya. Borno selalu mengantri pada nomor urut antrian tersebut. Ah ibu lihatlah, tidak ada yang mengajarkan arti sebuah perasaan terhadap wanita kepada Borno, tapi borno hanya mengikuti kata hatinya, pada antrian ketiga belas itulah si sendu menawan selalu menaiki sepit dan akhirnya selalu menyebrang dengan menaiki sepit borno. Hari-hari selanjutnya diisi dengan rutinitas mengantri di nomor tiga belas, menyapa dengan “pagi’ atau ‘ apa kabar” lalu menyebrang sungai kapuas, sampai di ujung dermaga, bilang “terima kasih”. Begitulah siklus harian Borno selanjutnya.
Berkali-kali sendu menawan menaiki sepitnya, berkali-kali hendak menyapa dan menanyakan namanya, dan berkali-kali pula hal itu tidak pernah terjadi. Sampai suatu hari, gadis itu menaiki sepit borno, di perjalanan menyeberangi sungai kapuas borno mencari cara untuk menanyakan nama gadis cina tersebut, tapi yang keluar dari mulutnya adalah lelucuan mengenai nama orang yang diambil dari nama bulan. Sampai dengan dermaga, gadis itu hanya mendengarkan dan diam. Sesaat sebelum gadis itu turun dari sepit, ia berkata pelan kepada Borno, “Namaku Mei, Abang, meskipun itu nama bulan, kuharap Abang Borno tidak menertawakannya”

“Kau tahu, Borno. Perasaan adalah perasaan meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat. Hebat sekali bukan benda bernama perasaan itu. Dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang.”( halaman 132)

“Cinta adalah perbuatan. Nah, dengan demikian, ingat baik-baik, kau selalu bisa memberi tanpa sedikit pun rasa cinta, Andi. Tetapi kau tidak akan pernah bisa mencintai tanpa selalu memberi.” (halaman 168)

Di balik kesederhanaan dan keterbatasannya, Borno bukanlah bujang tanpa arah dan impian. Borno juga mempunyai impian di dalam hidupnya. Demi mengejar impiannya, Borno rela menjual sepit kesayangannya, Borneo. Sepit yang bukan hanya menjadi mata pencahariannya, lebih dari itu karena sepit, Borno bertemu dengan Mei. Uang hasil menjual sepit dijadikan investasi berkongsi dengan Daeng, Bapak Andi. Daeng, Andi, dan Borno mencoba melebarkan usaha bengkel mereka dengan membeli bengkel di daerah Jalan besar di kota Pontianak.
Hubungan borno dan mei bisa dibilang pahit dan manis. Manis sekali dikala Borno mengajarkan Mei cara mengemudi sepit, dikala mereka berdua berjalan bersama membagikan stiker dan jaket sebagai strategi pemasaran promosi bengkel dan ditutup dengan kenangan manis pada saat makan siang berdua di restoran sebuah kapal besar yang berlayar di sungai kapuas. Bagian pahitnya selalu pada saat Borno mengantarkan Mei pulang ke rumah, “Satpam” (meminjam istilah Pak Tua) rumah mei sangat dingin kepada Borno. Papa Mei tidak senang dengan hubungan Borno dan Mei.

Berhentilah menemui anakku, sebelum semuanya terlanjur menyedihkan. Kau tidak tahu seberapa menghancurkan perasaan sedih? Itu bisa membunuh dalam artian sebenarnnya. Tinggalkan anakku, Borno.” (halaman 388)

“Aku pikir, kita tidak usah bertemu lagi, abang.” Tapi kenapa Mei? Hanya itu yang terucap dari mulut borno. Mei benar-benar tidak pernah memberi penjelasan sedikitpun, tidak pada saat itu ataupun hari-hari setelahnya meski Borno bersusah payah menemuinya untuk meminta penjelasan alasan Mei mengucapkan kalimat itu. Hampir setahun Mei pergi. Akhirnya penjelasan itu didapatkan semua oleh Borno setelah membaca Angpau merah. Angpau merah itu berbeda, ia istimewa, karena di dalamnya berisikan surat. Penjelasan atas semua pertanyaannya selama ini.


III. Isi Resensi :
a.Susunan Penyajian
Novel yang berjudul Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah ini dalam penyajiannya cukup baik. Dimulai dari pembukaan cerita yang merupakan initisari permasalahan novel kemudian mengait dengan cerita selanjutnya. Penulis dapat mengajak pembaca untuk berfikir bagaimana akhir cerita novel. Saya pribadi menebak nebak sebenarnnya apa isi Angpau Merah tersebut.

b. Gaya Bahasa
Secara keseluruhan penulis menggunakan bahasa indonesia yang tidak baku. Di samping bahasa indonesia, terdapat beberapa kata dalam bahasa inggris. Dan yang paling menarik adalah adanya beberapa kata dalam bahasa Pontianak. Saya pribadi dapat membayangkan pengucapan kata tersebut dalam dialek Pontianak.

c. Hal-hal yang menarik dari novel
Novel ini bisa menarik perhatian para pembaca. Dari setiap bagian cerita ke bagian cerita yang lain bisa membuat penasaran para pembaca dan para pembaca ingin cepat menyelesaikan membaca novel ini dan mengetahui akhir cerita.

d. Kelemahan Novel
1. Harga novel ini cukup mahal. Sebaiknya novel yang sarat dengan pesan moral seperti ini dijual sedikit lebih murah agar bisa didapatkan oleh semua kalangan.
2. Cover (sampul) novel kurang menarik. Gambar yang ada di cover kurang menggambarkan judulnya

e. Kelebihan Novel

1. Font tulisan cukup nyaman dibaca
2. Perwatakan tokoh mudah dimengerti
3. Penyampaian sederhana, tidak berbelit, dan sukses membuat penasaran mengenai akhirnya
4. Sarat dengan pesan moral dan petuah tentang kebaikan, kesederhanaan, dan kejujuran.
5. Memberikan pengetahuan baru tentang kota Pontianak
6. Mengangkat profesi yang jarang sekali dibicarakan

f. Kesimpulan
Pada akhirnya setelah membaca Novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah ini, saya pribadi menemukan banyak petuah bijak yang bisa diteladani dalam menghadapi permasalahan kehidupan, kemauan untuk mencari pekerjaan dengan cara yang halal dan baik dari seorang Borno dan mengambil pelajaran dari kisah cinta sejati yang sederhana, tidak dibuat-buat dan apa adanya. Novel ini cukup layak untuk dimiliki agar menambah wawasan tentang arti kejujuran dan kesederhanaan yang sebenarnya.

IV. Tentang Penulis :
Bang Tere (Tere Liye) selaku penulis sekali lagi konsisten dengan bukunya yang bertemakan kesederhanaan dan kejujuran. Nama aslinya adalah darwis, nama pena yang pernah dipakai sebelum tere liye adalah Sendutu Meitulan dan Maibelopah. Tere Liye selalu mengangkat tema anak-anak dengan cerita yang sederhana tapi bermakna. Beberapa tulisannya adalah : Hafalan Shalat Delisa, Bidadari-Bidadari Surga, Moga Bunda Disayang Allah, Serial anak-anak mamak dll
Tere liye senang berbagi di fanpage facebook : Darwis Tere Liye, beliau senang membagikan tulisan tulisan yang bermakna, termasuk tulisan yang akan diterbitkan menjadi sebuah buku terkadang beliau bagikan terlebih dahulu di notesnya, ada juga alamat blog multiply bang tere : darwisdarwis.multiply.com.