Minggu, 28 Maret 2010

jurnal pengingat mati

sebenernya pengen buat judul yang lebih enak didenger, yang lebih ramah dan menarik untuk dibaca, tapi apa daya dan tanpa upaya berpikir sama sekali yang terpikir sama saya hanya ini saja.oke kita mulai saja ya

***


siklus berakhirnya kehidupan seseorang di dunia biasanya akan berakhir melalui fase yang dinamakan sakit. sekali lagi biasanya, karena tak jarang banyak juga orang yang tidak melalui fase ini..sehat lalu meninggal. pernahkah melihat orang yang sedang mengalami sakratul maut? saya pribadi belum pernah.. kata orang kalo ingin melihat keadaan orang yang sakratul maut, sering seringlah pergi ke rumah sakit. dengan melihat orang yang sedang mengalami sakratul maut maka diri kita akan lebih banyak mengingat sesuatu yang sering kita lupakan, kematian dan kehidupan sesudahnya.



lantas, bagimana kalau kita sendiri yang sedang mengalami fase sakit itu. meski dalam tahap sakit dan belum mencapai tahap sakratul maut setidaknya hal itu tetap harus menjadi pengingat akan kematian.



baru baru ini, saya mendapatkan kesempatan untuk menggugurkan dosa..opname selama kurang lebih seminggu. terbaring di rumah sakit karena komplikasi demam berdarah dan tipes. jujur saja, saya belum pernah opname di rumah sakit dan terkena demam berdarah atau tipes. dan ketika saya divonis demam berdarah (yang setau saya, banyak korban meninggal akibat penyakit ini) yang hanya ada dalam pikiran saya adalah bahwa kematian itu begitu dekat, bisa saja sekarang adalah giliran saya. dan benar saja, sesaat itu kesadaran mengingat kematian itu muncul begitu saja, ketakutan spontan yang akhirnya memunculkan kesadaran untuk mendekatkan diri kepada-Nya, berdo'a memohon kesembuhan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini,



ya..seminggu itu telah membuat sebuah jurnal pengingat akan kematian. semoga tidak hanya dalam kurun waktu seminggu itu saja lalu menguap, semoga jurnal itu akan terus tercatat dan teringat kapanpun dan dimanapun, semoga..amin

Sabtu, 27 Maret 2010

untuk indonesia yang lebih baik (berpikir cerdas)

sebenarnya saya gak pengen terlalu ikut ikutan latah dalam menanggapi pemberitaan media akhir akhir ini (yang menurut saya pribadi berat sebelah) mengenai kasus yang menampar sebuah institusi yang mengemban amanah 70% penerimaan negara ini. kasus yang disebabkan oleh salah satu pegawai DJP ini telah mendapat sorotan dan reaksi yang sangat tajam dari publik seiring hadirnya beberapa group di situs jejaring sosial facebook.


***


pagi ini, saya membaca tweet dari @pandji yang isinya begini : ''Stelah gue perhatiin, banyak bgt yg sangka Gayus itu nilep uang pajak rakyat. Inilah tandanya ga ngerti2 bgt tapi uda sok2 ogah bayar pajak.,25Mnya si Gayus itu, gaji dari si perusahaan utk ngegelapin pajak dia. Biar ga usa byr pajak sebsr sehrsnya. Ga ada hubnya sama duit kita, Betul, korup tetap korup. Tapi harusnya reaksi rakyat bukan lalu ga bayar pajak dong?,  tangkap tikusnya bukan bakar lumbungnya. jangan boikot penyetoran pajak

http://twitter.com/pandji


kemudian dari notes bang darwis-tere liye


beberapa pesan hari jum'at...

Yesterday at 9:55am


harusnya sy posting kemarin, pas hari mulia, tetapi sy belakangan tdk selalu punya akses internet... tidak mengapa-lah sy posting sabtu...

1. sy tahu, setidaknya ada 20 orang anak2 STAN yg jd friend list saya, lebih banyak lg yg sudah lulus dan bekerja menjadi PNS, sy juga pernah datang ke STAN, yg sayangnya setengah jam hanya utk 'ngomel2' saja di sana, dalam pesan pertama, sy hanya ingin bilang, ada banyak jenis takut di dunia ini... istri sy takut sama laba2, ada teman sy takut sama tikus (yg membuat dia loncat panik setengah mati kalau lihat tikus), ada sahabat yg takut hidup miskin, delisa dan melati takut sendirian, laisa takut hidupnya menjadi penghambat kebahagiaan adik2nya, ada banyak sekali jenis rasa takut... tapi cam-kanlah dalam2... kita semua tahu kalau takut2 jenis ini gombal saja... carilah rasa takut yg lbh bermakna... maka dengan demikian, semoga hidup kita bisa berjalan lurus... tidak usahlah cemerlang macam orang2 hebat nan pilihan, yg saat mati pun konon menguar semerbak aroma, cukup sederhana saja, tdk merugikan orang lain, tdk merendahkan martabat, tdk mengunyah uang orang banyak...

2. jika datang sebuah tawaran, kalian akan diberikan uang 20M asal mau menghabiskan satu piring kotoran sapi, plus satu gelas besar jus kencing kuda... kalian mau tidak? otak waras pasti bilang tidak, tapi di luar sana, ada banyak sekali yg mau melakukan hal lbh rendah dibanding itu... disuap, disogok, disumpal, berkerjasama, mengemplang, sejatinya itu lebih rendah dibanding kehinaan menghabiskan satu piring sapi... sayangnya kita kadang keliru menterjemahkan arti kehinaan...

3. banyak2lah bersyukur... PNS golongan terendah lulusan STAN, masuk ke direktorat pajak, bea cukai dan departemen keuangan lainnya, setidaknya bergaji (ah, kalian tahu sendiri berapa gajinya, tak perlu sy sebutkan)... gaji kalian bahkan 3 kali lipat dibanding guru PNS yg sudah bermasa kerja 10 tahun di kota2 kecil pelosok sana... 3x lipat juga dibanding gaji outsource di bank2... bahkan berkali2 lipat dibanding buruh tani yg hanya bergaji 10.000/hari... bersyukurlah... selalu berterima-kasih akan memberikan benteng2, perasaan sensitif atas perbuatan tdk baik..

4. terakhir, buat semuanya... di sisi sebaliknya, jangan pernah sebuah kebencian membuat kita tdk adil... sy benci sekali setiap kali mendengar kasus korupsi... saya mau muntah rasanya setiap baca koran, misalnya lihat jd pejabat BI saja mesti menyumpal anggota dewan puluhan milliar.. tp sy akan menutup rasa benci itu... sy tahu, dan sy percaya sekali, kita tdk akan bisa mengubah tabiat buruk orang2 tua hari ini... TIDAK AKAN!! itu sudah given, tp sy percaya, kita bisa menyiapkan tabiat2 baik generasi berikutnya... kalian yg seumuran dgn saya (usia 20-30), mahasiswa dan pelajar yg masih sekolah, anak2 SMA, SMP... bahkan anak2 yg masih SD... kalian bisa memiliki perangai baik itu... kita bisa memiliki akhlak baik itu.. percayalah...


http://www.facebook.com/notes/darwis-tere-liye-penuh/beberapa-pesan-hari-jumat/383610823749


dan terakhir dari kompasiana yang disini


***

tweet dari @pandji dan notes dari bang tere di atas yang notabene bukan pegawai DJP saya rasa sudah cukup untuk terus memotivasi pegawai DJP untuk terus semangat dalam bekerja semangat dalam berkarya lebih baik untuk terus mengawal reformasi birokrasi yang telah bergulir.

hukum harus ditegakkan, mari berpikir cerdas untuk Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang bersih 

nungguin orangnya onlen di YM..belum nongol juga tu anak

Rabu, 24 Maret 2010

Peduli Banjir Karawang

ini foto foto update terbaru banjir di karawang


















info terkini, banjir sudah meluas ke 10 kecamatan di kabupaten karawang.


untuk yang bersedia memberikan bantuan bisa melalui PEDULI BANJIR KARAWANG: para korban msh bertahan di pengungsian.bagi teman-teman yg ingin memberikan bantuan bisa ke rek BRI 007301018154509 a.n.Novika Edwana atau rek. Mandiri 1190005106446 a.n. Safriza. Konfirmasi pengiriman dan penyaluran bantuan bs hubungi 0817761432 atau 0816640427.


Selasa, 09 Maret 2010

{iseng} gakada ibrohnya si, kalo mw iseng silahkan

jaket tebel...

training panjang...

kaos kaki tinggi...

air minum sebotol besar...


aktivitas apakah yang akan dilakukan?


me-tal

Rabu, 03 Maret 2010

kick off terakhir (timnas garuda)

pintu menuju ke pegelaran terakbar se-Asia di Qatar memang resmi sudah tertutup untuk timnas, tidak ada lagi peluang sekecil apapun untuk kesana, bahkan dalam pertandingan penutup nanti sore di Australia pun peluang kita dikatakan sangat kecil untuk mengalahkan Socceroos Austarlia.

terlepas dari berita miring seputar keberangkatan timnas ke Australia dalam melakoni partai terakhir di kualifikasi menuju piala Asia ini yang katanya hanya untuk berlibur atau pelatih bendol yang lebih konsentrasi kepada persija atau isu miring lainnya yang bersifat melemahkan, disini suporter timnas tetap akan mendukung para serdadu garuda.

disini, kami sampaikan kepada kalian serdadu garuda.apapun hasil yang akan kalian capai disana, kami akan selalu senantiasa mendukung kalian, menyaksikan kalian dari layar kaca ketika kalian berada jauh disana, berteriak mendukung tatkala gol kemenangan tercipta atau (lagi lagi) kecewa dan bersedih kala kekalahan melanda. 

sekali lagi, terlepas dari hasil akhir, dari minimnya persiapan, dari kelelahan fisik atau alasan lainnya, yang hanya kami ingin saksikan adalah perjuangan sepenuh hati atas kebanggaan berseragam timnas. perjuangan bak serdadu yang ingin mengharumkan nama bangsa.hanya itu yang ingin kami saksikan dari sini, dari berbagai krisis yang sedang melanda negeri kita, kami butuh kebanggaan akan itu. buktikan kalau kita juga bisa memberi kebanggan seperti badminton.


“Bermainlah untuk dirimu, orang-orang yang kamu cintai(keluarga) dan lambang garuda di dadamu (Rakyat Indonesia)”

“Garuda Didadaku, Garuda Kebangganku”…


***


ditulis buru buru menjelang kick off sesuai jadwal namun tak kunjung disiarkan dari layar kaca (kalah pamor dari century)