Sabtu, 06 Februari 2010

investasi masa depan (sikap terhadap orangtua)

bismillah....

*narik napas dalam dalam* (mencoba mengalirkan energi positif yang telah lama mengendap melalui tuts keyboard)


***

saya pernah diberitahu oleh seorang teman, "kalau memang belum ada yang bisa ditulis, jangan menulis dulu tapi juga jangan terlalu lama gak nulis, soalnya kalo ga nulis otaknya bisa mandeg". dan memang sedikit terasa sekarang, terlalu lama tidak mengeluarkan 'racauan' gak penting bin gak jelas di blog membuat hal itu sulit sekali untuk dimulai lagi sekarang. padahal dulu juga sempat berazzam minimal 3 hari kudu update, tapi kadang kondisi yang kurang memungkinkan (mudah-mudahan ini bukan sekedar mencari pembernaran semata). okelah kalau begitu *dengan logat ngapak*, kita tinggalkan saja yang sudah berlalu, sekarang mari kita membuka lembaran baru :D 


saya mau sedikit cerita mengenai notes saya terakhir kemaren, sebenarnya emang mau diceritain di blog, berhubung waktu tidur saya yang lebih banyak walhasil belum sempat ditulis (karena kalo penulis itu kerjanya emang nulis, kalo saya waktu tidurnya lebih banyak daripada nulis a.k.a penidur)


"karena kelak kalian juga akan seperti mereka, maka berlaku pantas dan hormatlah pada mereka sekarang karena cuma itu investasi kalian di masa datang''


(katanya) siklus singkat mengenai kehidupan manusia adalah, anak anak - dewasa - tua - anak anak. ketika seorang telah mengalami masa tua, mereka kemudian akan kembali mengalami fase awal dari kehidupan yaitu kembali menjadi anak-anak. dulu, saya juga pernah mengamati tingkah laku seorang nenek yang sudah berumur. ketika ia sudah berada dalam masa tua, tingkah lakunya kembali seperti masa kanak kanak, ketika anak anak merengek untuk dibelikan sesuatu yang kalau tidak dikabulkan akan ngambek, atau ketika anak anak yang ingin selalu dimanja dan dinomorsatukan atau hal-hal lain yang umumnya dialami dalam fase anak anak.


nah, ceritanya di kantor akhir akhir ini sedang ramai ramainya kunjungan orangtua. beragam karakter dan sifat yang dihadapi. ada yang temperamen ada yang sabar, ada yang pendiam ada yang teriak marah marah, ada yang santai banyak pula yang ramah. tapi karakter yang dominan muncul adalah ingin dinomorsatukan, hehehe. beliau beliau memang sulit untuk berkompromi diajak untuk mengantri, hehehe, maafkan saya bapak ibu, memang begitu aturannya :) 


ya, se-bagaiamana-pun kita diperlakukan oleh orangtua, seharusnya kita memaklumkan kondisi itu. ada seorang bapak bapak yang membisiki saya di sela sela melayani beliau,


"maklumkan saja sikap kami, karena kami sudah tua, cepat emosi dan mudah marah, laen dengan kalian yang masih muda...tapi tetap berlaku pantas dan hormatlah karena cuma itu investasi kalian di masa datang ketika berada dalam kondisi yang sama"

*jleb*


***


maafkan saya bapak ibu kalo ada sikap yang kurang berkenan 



24 komentar:

  1. SubhanAllah...bapak itu...^^v..kata2nya bijak...mm...yeah..investasi dimasa akan datang...>-<..tfs

    BalasHapus
  2. orangtua maksudnya yg diatas 50 tahun ya ka putput?

    humm...^^
    investasi..investasi..
    menabung, hoho..

    berarti tidak semua orangtua seperti anak2 ya?
    tuh pak Fulan bisa berkata bijak juga,,^^

    BalasHapus
  3. *jadi pengen nagih bayaran*
    *ga jadi aaah* :D

    puput tuh kerja apa sih? sepertinya berhubungan dengan antrian, seperti kasir hipermarket saja, hehehe

    BalasHapus
  4. Myblueself : yeaahhh, mari berinvestasi

    cucunya nenek : iya, maksutnya yang sudah lebih dari setengah abad neng, kalau bapak fulan itu aku taksir umurnya masih belum lebih dari 50 tan

    nenek yang punya cucu : hehe, kalo ngasih inspirasi harus ikhlas tanpa pamrih di :P, ya .....gakjauh beda sama kasir2 di hipermarket gitu la

    BalasHapus
  5. komen pertama: ooo... mungkin 49,9tahun^^

    komen kedua: ooo.. kasir hipermarket

    komen ketiga..
    bagus deh panggilannya, cucunya nenek..^^
    males kalo dipanggil cucunya kakek, hahaha..

    BalasHapus
  6. *garuk-garuk kepala*

    neneknya cucu? cucunya nenek? Bapak ibu?!

    BalasHapus
  7. *garuk-garuk kepala*

    neneknya cucu? cucunya nenek? Bapak ibu?!

    BalasHapus
  8. hehehe, dirimu bingung chief???

    kita tunggu pihak yang berkepentingan aja bwt klarifikasi :)

    BalasHapus
  9. ya...g ad yg akn memberikan ksh syg yg tulus melebihi kasihi syg orang tua..

    BalasHapus
  10. ah...emang cucunya nenek ini sangat dewasa

    sepakat juga tan

    BalasHapus
  11. kan dirimu salah seorang yang menginspirasiku utk lebih dewasa memandang hidup kak^^

    BalasHapus
  12. what???sungguhkah?

    ah intan, dirimu juga banyak memberi inspirasi untuk selalu menjadi lebih baik dengan postingan yang berapi api

    BalasHapus
  13. *angguk2 semangat*

    iya doooooonggg....
    selalu ada manfaat dari setiap makhluk yang diciptakan Alloh.. :D
    termasuk dirimuuuu kaaakk... :)

    BalasHapus
  14. senyumnya sampe melewati batas pipi.
    hahahahahahahhaahhahaa...

    BalasHapus