Senin, 10 Agustus 2009

jangan marah ya!


Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya ada seorang lelaki berkata kepada Nabi صلی الله عليه وسلم: "Berilah wasiat padaku." Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Jangan marah." Orang itu mengutanginya berkali-kali tetapi beliau صلی الله عليه وسلم tetap bersabda: "janganlah marah." (Riwayat Bukhari)

***

sungguh wasiat di atas adalah wasiat yang agung. dalam kehidupan sosial sehari-hari di lingkungan yang kita alami, banyak sekali orang yang (dengan mudahnya) marah. sedikit cerita di hari ini,

di kantor, pagi-pagi sekali sudah disambut 'sarapan' kemarahan dari seorang bos mengenai masalah komputernya yang lemot. sepanjang hari itu juga dia berkali-kali marah dengan bawahannya. sampai sore, tetap muka masam itu yang ditunjukan. dan apa yang terjadi kepadanya ketika jam kantor selesai??? beliau ketinggalan dompet yang ada flashdisk di dalamnya berisi data-data kantor yang urgent harus diselesaikan esok hari.

mungkin, hal di atas adalah salah satu hikmah dari larangan untuk jangan marah.
so guys...jangan marah ya!!

***


1. Kita dilarang marah ini apabila berhubungan dengan sesuatu yang hanya mengenai hak diri kita sendiri atau hawa nafsu. Tetapi kalau berhubungan dengan hak-hak Allah, maka wajib kita pertahankan sekeras-kerasnya, misalnya agama Allah dihina orang, al-Quran diinjak-injak atau dikencingi, alim ulama diolok-olok padahal tidak bersalah dan lain-lain sebagainya.

2. Yang bertanya itu mengulangi berkali-kali seolah-olah meminta wasiat yang lebih penting, namun beliau tidak menambah apa-apa. Hal ini kerana menahan marah itu sangat besar manfaat dan faedahnya. Cobalah kalau kita ingat-ingat, bahwa timbulnya semua kerusakan di dunia ini sebagian besar ialah kerana manusia ini tidak dapat mengekang hawa nafsu dan syahwatnya, tidak suka menahan marah, sehingga menimbulkan darah mendidih dan akhirnya ingin menghantam dan membalas dendam.

12 komentar:

  1. wah, ana tidak nyangka akh, antum bisa juga buat tausyiah yang sangat baik..

    BalasHapus
  2. Cerita pak bos mirip dg akyu. Gara2x marah2x dan gegabah, jam ku hilang. Padahal jam itu terpakai di tangan. Tanpa sadar, tiba2x hilang. Hiks.. Hiks...

    BalasHapus
  3. :), trus ketauan ilang dimano?lupo naruh kali?jiah...yg dibahas malah jamnya.kalo dompetnya si boss, ada yang nemu, jadi sudah diamankan.

    BalasHapus
  4. marah-marah terus be tu, siapo tau yang dimarahi jadi hilang dari dunia.,xiixixi

    BalasHapus
  5. JKFS

    baidewei, ko dirgahayu ke 62? sengaja apa emang lupa?

    BalasHapus
  6. afwan.

    waduh..iya salah ya.soalnya cuma searching theme indepndence trus copy paste.gak ngitung lagi.jadi malu :D, diganti lagi aja ah, he he

    BalasHapus
  7. wauw..aku pikir malah mau nyindir indonesia gitu yang sepertinya belom pantes dibilang udah merdeka 64 tahun..ternyata..

    husnudzhon banget ya gw..hehehe

    BalasHapus
  8. Wah dik putra tulisannya makin berat neh. baguuus! n_n

    BalasHapus
  9. wehehehe, sipp...ber-husnudzhon lebih baek bu :D

    BalasHapus
  10. ah masih kalah berat sama ke-abstrak-an kak ai.

    hehe

    BalasHapus