Minggu, 17 Januari 2010

hutang ibu pada anak (repost)

saya lupa untuk memasukkan bagian ini di cerita obat stres saya kemaren. jadi, ketika menghadiri undangan walimah alumnus STAN kemaren, di sela sela susunan acara resmi yang sudah disusun sedemikian rupa, abang pembawa acaranya menyisipkan sedikit kisah, jelas sekali, kebanyakan orang pasti sudah pernah membaca sepotong kisah pendek ini walaupun dengan beragam versi tapi pasti makna yang ditangkap akan sama. saya salin ulang kisahnya disini.


***

Ceritanya pada suatu sore seorang anak menghampiri ibunya didapur yang sedang menyiapkan makan malam dan ia menyerahkan selembar kertas yang baru saja ditulisnya.

Setelah ibunya mengeringkan tangan dengan celemek dia terima kertas itu lalu membacanya… dan inilah tulisan anak tersebut :

Ibu …
Untuk tugas mencabuti rumput minggu ini Rp. 10.000,-
Untuk membereskan seluruh kamar minggu ini Rp.10.000.-
Untuk pergi ketoko menggantikan Ibu belanja Rp. 10.000,-
Untuk menjaga dan mengasuh adik saat ibu kepasar Rp.10.000,-
Untuk tugas membuang sampah setiap hari Rp. 15.000,-
Untuk hadiah karena nilai raport yang bagus Rp.50.000,-
Untuk tugas membersihkan dan menyapu halaman Rp.15.000,-
Jadi .. total utang ibu padaku minggu ini sebesar Rp. 120.000,-

Si Ibu memandang anak yang berdiri didepannya dengan tatapan kasih dan penuh harap , lama dia menatap anaknya dari atas ke bawah.
Sekilas berbagai kenangan terlintas dalam pikirannya. Kemudian ia mengambil pulpen, membalikan kertasnya dan menulis :

Anaku :
- Untuk 9 bulan mengandungmu, selama kamu tumbuh dalam perutku.. gratis.
- Untuk semua malam ketika menemanimu, mengobatimu, mendoakanmu agar kamu sehat dan jadi anak yang pintar , gratis
- Untuk semua saat susah dan semua airmata yang kamu sebabkan selama ini, gratis
- Untuk semua malam yang dipenuhi rasa takut dan untuk rasa cemas diwaktu yang akan datang,, gratis
- Untuk makanan, Mainan, baju dan juga menyeka hidungmu serta mengganti popokmu, gratis

Anaku kalau kamu menjumlahkan semuanya, maka harga cinta kasih ibu adalah GRATIS.

Setelah selesai membaca apa yang ditulis ibunya, lama ia merenung lalu menatap wajah sang bunda dan berkata ” Ibu aku sayang sekali padamu”. Kemudian dia mengambil pulpen dan menulis dengan hurup besar ” LUNAS ”.


***


cerita yang sudah seringkali kita dengar dan beredar banyak di berbagai media. dan selalu hal yang sama akan dirasa mendengar atau membaca kisah ini. seperti halnya para undangan kemaren yang hadir di acara walimah tersebut. jelas sekali yang saya perhatikan adalah mereka dengan segenap hati mendengarkan kalimat demi kalimat yang dibaca oleh abang pembawa acara tersebut. dan setelah selesai abang pembawa acara itu membacakan kisah pendek itu, tampak sekali mata para undangan berkaca kaca, bapak, ibu, dan teman sebaya berekspresi sama, terkecuali adek bayi di sebelahku yang sedang tertidur dalam pelukan ibunya, ah...nanti pada saatnya dia akan merasakan hal yang sama seperti ibunya yang sedang mengusap air mata sekarang.


hal yang unik (menurut saya), ketika dalam acara walimah ada bagian ini. setelah kisah itu dibacakan, abang pembawa acara pun memberikan mike kepada mempelai pria dan wanita. memberikan mereka sedikit waktu untuk berterima kasih kepada ayah bunda mereka setelah semua yang diberikan oleh keduanya.

6 komentar:

  1. hebat tuh MC :)

    tapi biasanya suasana akad memang mengharu-biru, apalagi buat mempelai wanitanya :)

    BalasHapus
  2. pertama kali denger, dari aa gym, sampe sekarang selalu berhasil buat mataku berkaca-kaca, speechless..

    BalasHapus
  3. cie cie...ehem ehem...

    eh, tapi tapi buat mempelai prianya juga ko' :p

    BalasHapus
  4. sama se.selalu berhasil membuat terharu

    BalasHapus
  5. mempelai pria biasanya lebih ke arah deg-degan :))

    BalasHapus