Kamis, 05 November 2009

quotes (sepatu terguyur hujan)

Teman….

 

Adakah hari ini engkau mempertanyakan takdir Allah swt yang telah dipahat untukmu? Mengapa begini dan begitu? Adakah engkau masih meragukan benarkah kasih sayang itu sejatinya untukmu? Apakah nasib baik atau buruk itu datang silih berganti tanpa bisa kau elakkan lagi? Padahal tak satu helaipun daun jatuh di muka bumi tanpa Dia ketahui?

 

Teman….

 

Kumohon, jangan menyiksa diri. Sungguh, tak perlu sedu sedan itu. Karena waktu bergulir terus, dan terus melindasmu, dengan atau tanpa engkau mempertanyakannya. Apalagi memprotesnya.

 

Teman....

 

Jika sepatumu basah terguyur hujan, maka mengumpatnya tidak akan membuat sepatumu kering. Tidakkah kau sadar bahwa Dia sedang ”membersihkan” sepatumu? Yang perlu kau lakukan hanyalah mencucinya ulang atau bahkan hanya mengangin-anginkannya saja karena keberkahan angin yang kencang akan membuatnya bersih seperti baru. Mungkin bila hujan tak turun, engkau takkan pernah berniat mencuci sepatu butut itu.

 

Teman....

 

Bila uangmu hilang, maka menangisinya takkan membuatnya kembali. Tidakkah kau sadar bahwa mudah sekali bagi Allah swt untuk membuka pintu-pintu rezekimu yang lain sebagaimana mudahnya Dia mengambil semua harta itu? Tidakkah cukup nikmat pendengaran, penglihatan, dan hati masih engkau rasakan hari ini?

 

”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” QS. An-Nahl:78

 

Teman....

 

Kenapa tak juga belajar dari kesalahan? Tak cukup sekalikah kita harus dihempaskan? Apakah harus berkali-kali sakit hati baru mengerti? Bukankah hanya cinta-Nya saja yang sangat berarti?

 

Teman....

 

Jangan tunggu ”sepatu” itu menjadi buluk sampai Allah swt merasa perlu untuk ”mencuci”nya. Jangan tunggu sampai Allah swt mengambil semua titipan-Nya –pun jua belahan jiwa kita- sebelum kita benar-benar menjaga dan merawatnya. Jangan tunggu sampai Allah swt mengambil hak atas uang yang seharusnya kita infakkan. Jangan tunggu sampai Allah swt menegur hingga kita baru sadar ketika semuanya menghilang. Jangan tunggu sampai Allah swt menghancurkan berhala-berhala dalam hati kita sebelum kita sendiri memadamkannya, karena bisa jadi prosesnya sangat menyakitkan....

 

Teman....

 

Tidakkah kita bisa mengambil pelajaran?

 

”Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” QS. As-Sajdah : 9

 

***

Sumber: sepatuku yang terguyur hujan.....

dari seorang teman untuk teman

dshnet_arsip_lama_artikel

6 komentar: