Sabtu, 21 November 2009

sepakbola adalah bahasa universal

siang yang terik itu, jalanan dipenuhi dengan lalu lalang kendaraan beroda dua dan empat. tua muda, kecil besar, laki perempuan dari berbagai sudut kota itu berdatangan dengan berbagai macam atribut kuning hijau. tidak peduli mereka membuat banyak ruas jalanan macet, tidak peduli dengan panasnya matahari yang membakar kulit, tidak perduli dengan motor mereka yang telah melebihi batas penumpang normal (yg dibawa lengkap satu keluarga, istri dan anak-anaknya), mereka datang dengan satu misi yang sama : mendukung Tim Kesayangannya berlaga : Sriwijaya FC
dari jalan masuk menuju stadion hingga berbagai sudut sampai di depan loket resmi penjualan tiket bertebaran calo-calo. padahal loket resmi pun masih menyisakan banyak tiket, di emperan stadion tampak pedagang-pedagang makanan minuman menggelar dagangannya belum lagi penjual atribut sriwijaya FC yang membuat pintu masuk stadion pun semakin sesak. di dalam stadion pun sama halnya. pedagang penjaja makanan ataupun minuman lalu lalang menghalangi ribuan pasang mata yang sedang konsentrasi menonton pertandingan, ah...bagi mereka urusan ini sederhana sekali..event seperti inilah yang mereka harapkan, bukan untuk mendukung Tim kesayangannya berlaga, tapi sekedar meraup rezeki yang sedikit lebih banyak dibanding biasanya. ternyata pertandingan sepakbola pun memacu sektor rill untuk bergerak.
di pintu masuk stadion yang dijaga oleh panitia, tampak seorang anak kecil yang berbisik "kak, ikut ke dalem ya, ikut masuk", langsung mengamit lengan seorang pemuda. emang boleh?tanya pemuda itu balik sembari berbaris ngantri masuk dengan penonton lainnya. "boleh kak", malah semakin kencang mengamit lengan pemuda tersebut. dan ketika sampai giliran pemuda tersebut menunjukkan tiket kepada panitia pertandingan, anak kecil itu pun masuk dengan tetap mengamit lengan pemuda tersebut, berharap diperbolehkan masuk dengan mengaku sebagai adeknya. ah...sebuah pertandingan sepakbola pun memacu kreativitas (dgn cara yang salah) penonton untuk mendukung tim kesayangannya
di dalam stadion, yel yel dukungan membahana di tribun utara , selatan, dan timur dari para suporter. tribun barat berisikan berbagai komentator handal yang senantiasa berkomentar. tatkala pemain kesayangan melakukan aksi, mereka akan bertepuk dan tak segan untuk mencemooh pemain lawan bahkan wasit yang memimpin pertandingan. tampak seorang ibu dan anaknya yang hafal nama semua pemain tuan rumah duduk hingga pagar pembatas..bapak-bapak berseragam yang melonjak kegirangan tatkala gol tercipta...ah, pertandingan sepakbola bisa memunculkan rasa kekeluargaan  dari bangku penonton.
seusai wasit meniup peluit panjang, raut wajah penonton tersenyum puas. mereka meninggalkan stadion dengan wajah sumringah dan tak henti bercerita sepanjang jalan bercerita tentang aksi tim kesayangan mereka. skor akhir 3-2 untuk keunggulan tuan rumah. stadion itu pun meninggalkan jejak rekam betapa sebuah lapangan hijau dapat memunculkan berbagai dampak postif
sepakbola adalah bahasa universal

8 komentar:

  1. aku ketawa baca ini, inget film bo bo ho waktu dia mau nonton di bioskop

    hahaha

    BalasHapus
  2. whaaa...tontonannya bo bo ho ternyata.eh...si bocah akhirnya gagal masuk setelah pintu pengawas lapis dua :(

    BalasHapus
  3. emang salah nonton bo bo ho? lucu tau

    yaa..kasian banget tu anak, lagian kenapa ga dibeliin tiket aja sih put, duit banyak juga :p

    BalasHapus
  4. itu die,,baru ngeh dan nyesel pas udah di dalem.soalnya baru kali ini ada yang nebeng kek gitu, jadi gaktau

    BalasHapus
  5. jadinyo lebaran ini ado futsal dak kak?

    BalasHapus
  6. jadi jugo ri men ado.caknyo ari besak samo hamdi tu yg pacak kordinir

    BalasHapus