Selasa, 17 Februari 2009

sebuah episode klasik

Teman, betapa bahagianya saat melihat engkau bercerita tentang kisah itu. Betapa cerianya wajahmu saat engkau membahas tentang semua itu.ah…teman.

Teman, betapa aku dan engkau tidak memperdulikan keadaan di sekitar tatkala engkau mem-flash back kembali kenangan itu. Betapa kita tidak perduli dengan keadaan perut yang sudah sewajarnya harus diisi demi membahas hal yang membahagiakan untuk dirimu.ah…teman.

Teman, betapa episode yang satu ini selalu menarik untuk diceritakan, tidak akan pernah bosan untuk dibahas, tidak akan ada habisnya untuk dikupas, dan tidak akan ada kejenuhan demi mendengarkanmu bercerita tentang hal ini.ah…teman.

Ternyata dirimu la yang lebih dahulu melalui episode itu, dirimu la yang lebih dahulu merasakan cerita manis itu, dirimu la yang lebih dahulu menggenapkan setengah agama.ah…teman

 

“Barakallahu laka wa Baraka ‘alaika wa jama’a bainnakuma fi khoir”

 

 

-sebuah episode-  

5 komentar:

  1. Kayanya putra membingungkan hal ini terus ya..

    Skenario Allah itu indah Put..daripada bertanya "kapan?" mending perbaiki persiapan..
    Karena qt ga prnah tau kapan bidadari itu didatangkan..

    Nanti kamu pasti kaget deh ;-)

    bismillaah, Put..

    BalasHapus
  2. wah,nasehat yang 'mengena' banget ding.thanx ya.

    siap!!!perintah dilaksanakan bu'.

    bismillah...

    BalasHapus