Rabu, 04 Februari 2009

dalam diam, ada cinta yang sangat dalam

Dua orang bersaudara bekerja bersama menggarap ladang milik keluarga mereka. Yang seorang, si kakak telah menikah, dan memilki keluarga yang cukup besar. Si adik masih lajang, dan berencana tidak menikah. Ketika musim panen tiba, mereka selalu membagi hasil sama rata. Selalu begitu.

Pada suatu hari, si adik yang masih lajang itu berpikir, “Tidak adil jika kami membagi hasil yang kami peroleh sama rata. Aku masih lajang dan kebutuhanku masih sedikit”, Maka demi si kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya, dan dengan diam-diam, meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung itu ia anggap cukuplah utnuk mengurangi beban si kakak dan keluarganya.

Sementara itu, si kakak yang telah menikah pun merasa gelisah akan nasib adiknya. Ia berpikir, “Tidak adil jika kami selalu membagi rata hasil yang kami peroleh. Aku punya istri dan anak-anak yang akan mampu merawatku kelak ketika tua. Sedangkan adikku, tak punya siapa-siapa, tak aka nada yang peduli jika nanti dia tua dan miskin. Ia berhak mendapatkan hasil lebih daripada aku”.

Karena itu, setiap malam, secara diam-diam, ia pun mengambil sekarung padi miliknya, dan memasukkan ke lumbung milik adik satu-satunya itu. Ia berharap, satu karung itu dapat mengurangi beban adiknya, kelak.

Begitulah, selama bertahun-tahun kedua bersaudara itu saling menyimpan rahasia. Sementara padi di lumbung keduanya tak pernah berubah jumlah. Sampai…., suatu malam, keduanya bertemu, ketika sedang memindahkan satu karung ke masing-masing lumbung saudaranya. Di saat itulah mereka sadar, dan saling menangis, berpelukan. Mereka tahu, dalam diam, ada cinta yang sangat dalam yang selama ini menjaga persaudaraan mereka. Ada harta yang justru menjadi perekat cinta, bukan perusak. Demikianlah jika bersaudara…..

………………………………………………………………………………………………………………………Membaca tulisan di atas, memori otakku terpaksa harus di-rewind ke masa lalu. Masa ketika aku dan kakakku menjadi petani???bukan…!!-bahkan dalam memoriku,gada sama sekali terekam aku dan kakakku ketika menjadi petani..lantas, memori apa yang sebenarnya ingin ku-play- lagi itu. Sebenarnya aku hanya ingin mengambil sedikit hikmah dari tulisan di atas.”DALAM DIAM, ADA CINTA YANG SANGAT DALAM.

Dulu, ketika masih sama-sama tinggal di rumah, aku dan kakakku termasuk saudara yang tidak terlalu”dekat”.bicara seperlunya, selebihnya sibuk dengan kesibukan masing-masing-gaya banget!! padahal sibuk yang gak jelas- hehehe.lalu ketika dia melanjutkan kuliah di salah satu Perguruan Tinggi Kedinasan di Jakarta, akhirnya kami pun harus berjauhan. Walhasil aku jadi anak yang paling ganteng kedua setelah ayahku. hahaha-berarti dulunya aku kalah ganteng gitu sama my bro?????? nggakjuga dech..kurang lebih 2 tahun ,kakakku menempuh kuliahnya di Jakarta, rasa kehilangan itu mulai terasa..kehilangan teman berantem berebut motor,berebut computer,berebut siaran TV,berebut makanan de el el.

Dalam rentang waktu 2 tahun tersebut, interaksi sama kakakku hanya lewat telepon.paling menanyakan kabar / titip salam.itu semua hanya lewat ibuku.karena dia klo menelpon langsung ngobrol sama ibu’.paling ketika dia mau liburan pulang ke Palembang, dia menanyakan mo titp apa?interaksi pun masih sama sperti dulu…banyak diam ketika bertemu langsung.

Ketika kakakaku naik tingkat tiga/ tingkat akhir, aku pun keterima di Perguruan Tinggi Kedinasan yang sama seperti kakakku.walhasil aku akan tinggal sama dia,sekosan bahkan sekamar lagi sama kakakku.mungkinkah interaksi secara langsung itu jadi lebih baik??

Semuanya pun berubah, ketika aku dan kakakku jauh dari keluarga..tak ada lagi tempat bercerita selain kepada kakakku.mungkin hal ini yang membuat keadaan berubah.interaksi dengan kakakku walaupun gak intens, tapi mulai menunjukkan perbaikan. Dalam kurun waktu 1 tahun bersama di Jakarta, memang interaksi langsung itu ada, tapi belum seperti kakak dan adik pada umumnya.

Sekarang, semenjak Januari 2007 –ketika takdir itu terjadi- semua keadaan telah berubah….Sekarang,jadi lebih kompak dan lebih solid.cieee…

Tapi yang kutahu pasti, dari dulu pun sebenarnya kakakku –walaupun diam dan jarang cerita denganku-seperti yang terukir di tulisan atas.” DALAM DIAM, ADA CINTA YANG SANGAT DALAM”.



Special to my bro n my sister
walau kita jauh,semoga kita tetap solid


Sumber: in memori with my bro

15 komentar:

  1. mmh ya secara umum mungkin ungkapan cinta tidak melulu harus diucapkan malah jika kita tutupi dan suatu saat diketahui akan sangat berarti bagi keduanya (yang mencintai & yang dicintai)
    kok rada berbelit2 y,yang penting komen dulu ah hehe..

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah.
    Ceritanya bagus.
    Entah kenapa saya tak bisa membuka hati kepada kakak-kakak saya

    BalasHapus
  3. hehehe,berbelit belit yang penting tersampaikan kang maksutnya.

    dan yg lebih penting pertamaxxx

    BalasHapus
  4. kalo kata ibu dulu, "kalian itu akan merasakan hilangnya saudara ketika nanti sudah pada pisah.yang satu kuliah di kota A,satu di kota B.

    insyaALLAH mb',seiring berjalannya waktu dan tetap berdo'a

    BalasHapus
  5. hehe....ry tau objek 'kakak'nya..

    BalasHapus
  6. ry tau objek 'kakak'nya..
    hehe..

    BalasHapus
  7. hihihi.jangan dibilangin ya ri.tar GR lagi dia

    BalasHapus
  8. beres!!!!

    jadi masa lalunya gitu ya??? :)

    BalasHapus
  9. :)

    menurut ri, ini fiksi ato gak?

    silahkan dicerna sendiri ya

    BalasHapus
  10. oya, hari ni kak bayu milad kan??

    kemaren heboh tu di ruangan, minta traktir.

    harusnya siy, senen ntar..

    Asiiik!!!

    BalasHapus
  11. iyah ri.7 februari

    mau dunk ditraktir :D

    BalasHapus