Selasa, 19 Mei 2009

waktu yang tepat

suatu hari ada seorang suami pergi keluar rumah dengan maksud mencari nafkah buat keluarga. namanya juga dari keluarga kelas bawah, tak punya pekerjaan tetap dan kalo ada pun penghasilan pas-pasan.

dari pagi hingga dhuhur belum juga mendapatkan pekerjaan, apalagi uang untuk makan keluarganya.
setiap toko di singgahi,setiap kantor di tanyai.."belum ada lowongan pak"kata orang-orang selalu. akhirnya, dengan hati gundah karena memikirkan keluarganya sang swami pulang kerumah.

sepanjang jalan hanya menunduk merenung.
tiba-tiba matanya menemukan sekeping uang logam. uang logam kuno ternyata
ah, siapa tahu laku di jual.batin sang swami tadi
ketika tiba bank dengan maksud menukarkan uang tersebut, malah di arahkan sang swami tadi ke toko barang antik.

akhirnya di beli dengan harga Rp. 25.000 oleh yang punya toko barang antik tersebut. dengan berjalan kaki saat pulang, bapak tadi melewati tempat penjualan kayu.
entah apa yang ada di pikirannya..akhirnya sang swami tadi membeli kayu seharga Rp. 25.000.

kembali bapak tadi menyusuri jalan menuju rumah dengan memanggul seikat kayu.
dan, sang swami melewati sebuah tempat pembuatan meubel kayu.
di tawar oleh yang punya meubel kayu. tawar menawar akhirnya terjual seharga Rp. 75.000.

kembali sang swami berjalan pulang.
secara kebetulan sang swami melewati sebuah toko meubel.
dan bapak tadi membeli sebuah lemari kecil seharga Rp. 75.000

sembari memanggul lemari kecil sang swami tadi dengan penuh semangat' kembali berjalan pulang.
tak lama lagi dia akan sampai di rumah, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya dan menanyakan berapa harga lemari kecil yang di panggulnya.
tawar menawar, dan deal Rp. 200.000

ah, dari tidak punya apa-apa sang swami tadi bisa punya uang Rp. 200.000kadang kita terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi di depan.
apa yang kita harapkan, boleh jadi memang telah di tetapkan menjadi milik kita..cuma belum waktunya untuk kita memilikinya.

smua ada waktunya..seperti halnya yang terjadi dengan sang swami tadi, ada waktu ia menemukan koin kuno, ada waktu ia membeli kayu, hingga akhirnya uang Rp. 200.000 pun menjadi miliknya.

mungkin belum waktunya untuk bertemu "
waktunya belum tetap..
masih menunggu hingga masa pertemuan itu tiba.

***

apa bila benang seuntai telah menegang dengan sangat kuat, maka percayalah bahwa tak lama lagi benag itu akan putus.
apa bila malam kian pekat, kian sunyi dan kian dingin, maka percayalah fajar tak akan lama lagi menyingsing.

begitu juga kawan, bila masalah kian memuncak, maka tak lama lagi masalah itu akan selesai




12 komentar:

  1. Aminnnnn... Ngena banget di aku..
    Thanks for sharing Sis..

    Pagi2 gini dapet kata2 yang menyejukkan hati..
    sekali lagi AMINNNNNNN...

    BalasHapus
  2. sis= sista???wah,,,saya laki-laki :D

    BalasHapus
  3. wah,,, aku suka benget dengan postingan ini.... sippppppp!!!

    BalasHapus
  4. Ah, putra.. Kamu membantuku tersadar lagi..
    Hehe..
    TFS, bro.. =D

    BalasHapus
  5. tersadar dari apa din???

    hayo..ngaku!

    BalasHapus
  6. Tersadar dari tidurku..
    wkwkwk

    tersadar kalo "harapan itu masih ada"
    huahahaha..
    *ngaco pagi2*

    BalasHapus
  7. Siz.. Siz.. Postinganmu keren, siz.

    BalasHapus
  8. mar..mar..terima kasih bwt commentnya

    BalasHapus
  9. wkwkwkwk,,,enak dak kak dipanggil sist,,,hhhihhi ^^v

    BalasHapus