Rabu, 01 Juli 2009

dialog dua hati

lelaki berumur seperempat abad itu kini memandang langit biru dari loteng rumahnya, bintang terang benderang membentuk sebuah pola yang dinamakan rasi menatap iba kepadanya.bulan penuh malam ini pun seakan turut paham akan perasaan lelaki itu.

diam tanpa kata, sekali dua kali menghela nafas panjang diiringi dengan mata terpejam setidaknya membuat hatinya sedikit nyaman malam ini.

tempat favorit baginya untuk sekedar merenung ato menangis adalah di loteng rumahnya ini.selain kamar pribadi yang sama-sama bisa melihat bintang dan bulan di langit-langit kamarnya.

james, nama lelaki itu.

***

"mungkin sudah saatnya untuk bersikap realistis james, kau tidak akan bisa mendapatkannya.dia tidak selevel untukmu.dia hanya pantas untuk pria yang sekasta sama dirinya.bukankah hal ini sudah banyak diberitahukan oleh teman-temannya yang satu level dengan dirinya ketika kau menjatuhkan pilihan itu?!sudah saatnya james, makhluk kecil di sebelahnya yang entah darimana muncul membuyarkan lamunannya.

otak james seakan diputar kembali ke masa itu.masa dimana dia menjatuhkan pilihannya untuk memilih seorang gadis yang berprofesi sebagai dokter. temannya yg juga seorang dokter pernah sangsi akan pilihannya."kamu yakin james?"dengan nada yang ditekankan pada kata yakin.maksut kamu?jawab james dengan nada tersinggung.

maaf james, kayla -teman seangkatannya- angkat bicara.menurut pandangan pribadi ku, hal ini termasuk dalam masalah sekufu (kesetaraan dalam islam). status sosial antara kau dan dirinya berbeda. dari segi tingkat pendidikan pun berbeda.dia lulusan sarjana james, sedangkan kau lulusan SMA.ya..meski kau sekarang sudah bekerja.sekali lagi maaf james, kau harus bersikap lebih realistis.

borneo tak kalah sengit mendebat keputusan james.borneo adalah teman james yang juga berprofesi sebagai seorang dokter. "berkaca itu perlu james.cobalah kau berkaca.dia itu siapa dan kau siapa?.kalau kau tetap memilihnya, aku mau protes sama ALLAH.

bayangan 2 dialog itu berkelabat lagi tanpa permisi mengacak-acak memori lama itu.

***

"tidak begitu james.tiap orang berhak menjatuhkan pilihan ke siapa saja.tidak terkecuali kalau pilihanmu adalah dia."mahkluk kecil ajaib itu tiba-tiba muncul di pundak james". ya, kau boleh memilih siapapun juga untuk mendampingimu , ingat SIAPA PUN. dan kau tinggal berusaha untuk mendapatkannya dan berdo'a agar dimudahkan.

tapi yang perlu kau ingat adalah segala sesuatu itu telah ditetapkan.ketika kau berani menetapkan pilihan, kau pun harus siap dengan resiko dari pilihan itu.termasuk resiko ditolak dari dia yang telah kau jadikan pilihan.baik itu benar-benar secara terang-terangan menolak ato ditolak secara halus.dalam hal ini kau harus peka.

......

yosh,lumayan bekasi-karawang di mobil bisa sambil nulis gak jelas gini.abis baca postingan dari raditya dika jadi pengen kek dia.hahahaha

2 komentar: