Rabu, 02 September 2009

[Aceh] tiga perkenalan pribadi :)

bismillah...

mo mencoba berbagi sedikit perkenalan pribadi dengan aceh

***

Aceh, sebuah nama dan tempat yang hanya bisa kusaksikan dari kotak bergambar berwarna di rumah. kota yang katanya dijuluki sebagai bumi serambi mekah, yang katanya dijuluki serambi mekah dikarenakan kehidupan masyarakatnya yang agamis. baru di kota inilah ada polisi syari'ah yang bertugas mengawasi penegakan dan pelanggaran syariah islam di Aceh. owh iya, Aceh juga merupakan salah satu Daerah Istimewa di Indonesia, seperti Yogyakarta (masih gak ya sampe sekarang???), *langsung searching di wikipedia*, ternyata sejak 2001 sudah tidak dikenal dengan Daerah Istimewa Aceh lagi ya, tapi Nangroe Aceh Darussalam :)


Aceh yang sebelumnya pernah disebut dengan nama Daerah Istimewa Aceh (1959-2001) dan Nanggröe Aceh Darussalam (2001-2009) adalah sebuah provinsi di Indonesia dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Aceh memiliki otonomi yang diatur tersendiri, berbeda dengan kebanyakan provinsi lain di Indonesia, karena alasan sejarah. Daerah ini berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan (ini sejarah singkat Aceh dari wikipedia)

 

tidak banyak yang kuketahui tentang Aceh, rasanya pengen untuk langsung berkunjung ke kota ini dan melihat serambi mekah ini secara langsung, mulai dari makanan khasnya (yang diinget makanan mulu :D), sampe kehidupan para penduduk Aceh dari dekat. Tapi belum ada yang ngasih tiket gratis pulang pergi ni, hehehe. eh iya, ngomong-ngomong tentang penduduk Aceh, waktu kuliah di Jurangmangu, saya punya teman sekelas orang Aceh, namanya Mufizar.


Ini adalah perkenalan pertamaku dengan aceh


mufizar, adalah satu-satunya orang Aceh di kelas saya, *yang paling banyak orang palembang, narsisdotcom,hehehe*. dari segi perawakan, beliau sering dijuluki teman-teman sekelas , anggota GAM pada saat itu (Gerakan Aceh Merdeka).


GAM adalah organisasi (yang dianggap separatis) yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh atau yang sekarang secara resmi disebut Nanggroe Aceh Darussalam lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF).

 

konflik Aceh yang berkepanjangan pada saat itu , Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menurut saya pribadi berimbas kepada rakyat Aceh baik langsung ataupun tidak langsung. pun teman sekelas saya tersebut.mufizar. mufizar adalah teman yang sangat menyenangkan sebetulnya, ramah dan baik. tetapi tatkala membahas permasalahan mengenai GAM dan sejenisnya, beliau berubah menjadi cool a.q.a dingin. Sikapnya pun berubah drastis, beliau seketika menjadi pendiam dan tidak banyak bicara. Entah ketika konflik GAM meletus di Aceh, kami sekelas tidak tahu apakah ada keluargany yang ikut menjadi korban atau tidak. Tapi, murfi (begitu kami biasa memanggilnya), adalah teman Aceh yang menyenangkan. Yang lucu adalah ketika mau lulus dan buat kenang-kenangan kelas, kami semua berfoto dengan gaya khas masing-masing anak kosan. Dan murfi memilih gaya memakai baju hitam celana hitam plus kupluk hitam di kamar yang pencahayaan sedikit. Walhasil foto itu benar-benar menggambarkan dirinya seperti anggota GAM :D, sekarang murfi bekerja di Jakarta

 

Perkenalan kedua dengan Aceh

adalah ketika tragedy tsunami terjadi. 26 Desember 2004!!! Aku ingat sekali hari itu. Pagi yang indah dan segar di kota kelahiranku, tapi tidak di bumi Nangroe Aceh Darussalam. Ya, 26 Desember 2004, tanggal itu akan selalu dikenang oleh rakyat Aceh ataupun orang-orang yang melihat Tragedi Tsunami saat itu dan oleh kami anggota KEMUSI STAN.

 

 Pagi itu, kami, Keluarga Mahasiswa Bumi Sriwijaya STAN(KEMUSI-STAN) sedang mengadakan Try Out STAN untuk anak-anak SMA yang akan masuk ke bangku perkuliahan. Tepat pukul setengah Sembilan pagi, try out dimulai, suasana di tiap ruangan pun hening. Semua anak berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan soal-soal try out. Aku hanya mengawasi mereka dari sudut pintu kelas pagi itu. Tepat waktu zuhur, waktu mengerjakan soal-soal try out pun selesai, semua jawaban dikumpulkan ke panitia. Ekspresi panitia pun sumringah. Akhirnya mereka berhasil melaksanakan try out ini dengan lancar dan tanpa halangan. Tapi ternyata di belahan bumi yang lain kondisi jauh berbeda,

 

Tapi ternyata kondisi jauh berbeda di Aceh sana. Ternyata di bumi serambi mekah sedang dilanda bencana. Gempa 9, 3 skala richter yang mengakibatkan Tsunami itu meluluhlantakan dan memporakporandakan sebagian besar Aceh. Tsunami yang mengambil nyawa ratusan ribu rakyat dan menghancurkan 60% bangunan aceh itu kami saksikan dari layar kaca pagi itu. air mata pun menetes.

 

Tsunami yang terjadi berbarengan dengan waktu dimulainya try out KEMUSI STAN pagi itu adalahTsunami yang akan kami kenang selalu tanggal kejadiannya. 26 desember 2004! Tanggal itu tertera dalam kaos KEMUSI setelah try out STAN pagi itu. 26 desember 2004, tanggal itu tertera di bagian belakang kaos KEMUSI. Tanggal yang bukan hanya mengartikan tanggal diadakannya try out STAN oleh KEMUSI, tapi juga tanggal mengenang tragedy Tsunami Aceh saat itu. Tanggal itu tidak hanya menempel di kaos saja, tanggal Tsunami itu akan selalu menempel dan melekat di hati para anggota KEMUSI saat itu.

 

Dan perkenalan terakhirku akan Aceh adalah melalui delisa.

Ya…kanak-kanak berusia enam tahun inilah yang sedikit banyak menggambarkan geografis dan segala hal tentang Aceh. Meulaboh, Banda Aceh dan Lhok Nga. Tiga nama kota yang asing dan baru terdengar pada saat membaca buku inilah yang menjadi setting cerita dari tulisannya TERE LIYE  ini. “hafalan Shalat delisa” inilah yang sedikit banyak mengenalkan (kembali) Aceh kepadaku. Latar belakang Tsunami yang mengharukan membuat semua mata menangis kembali mengingat Tragedi itu tatkala membaca buku ini. bagaimana perjuangan keikhlasan seorang kanak-kanak yang mengalami bencana Tsunami yang menghilangkan nyawa anggota keluarganya. bagaimana perjuangan kanak-kanak polos yang berusaha sekuat tenaga kem bali mengingat hafalan bacaan shalatnya pasca tragedi tsunami itu. bagaimana indahnya ketika kanak-kanak berumur enam tahun itu mengatakan, "aku mencintai ummi karena ALLAH", subhanallah. kanak-kanak itu memang selalu lucu dan menggemaskan


Terima kasih delisa dan Terima kasih bang tere telah menulis buku seindah dan sederhana ini.


Semoga dengan ‘hafalan shalat delisa’ ini, kita (khususnya rakyat Aceh) belajar sesuatu dari tragedy tsunami saat itu. Kita bisa banyak belajar dari buku ini. Belajar mencintai kehidupan juga belajar mencintai kematian. Mencintai anugerah juga musibah, dan mencintai indahnya hidayah. Semua kenangan itu bisa kita kenang dengan indah, mengenangnya dengan pemahaman kalau semua itu pasti ada hikmahnya.


***

mencoba berbagi tentang perkenalan dengan Aceh sekaligus berpartisipasi. mohon maaf kalo ada tulisan-tulisan di atas yang menyinggung :)

 info lomba :

lomba menulis tentang Aceh

24 komentar:

  1. Aceh....takkan habis cerita tentang kota seribu masjid ini.....

    "hapalan shlat delisa" tulisan tere liye yang satu inih emang TOP BGT, sukses menguras air mata pembacanya..:(

    BalasHapus
  2. Hafalan sholat delisa, novel yg kuhabiskan dlm 1x hari, mampu mengalirkan airmata hingga halaman terakhir.

    BalasHapus
  3. nice Put..:)
    btw dalam buku hafalan shalat delisa juga ada endorsment saya juga kan?? hehehe

    BalasHapus
  4. owh iya.yudimuslim ya.baru ngeh bang.hehehe

    nice endorsment

    BalasHapus
  5. @ yudi, pippo

    hehe, ada lombanya yak? ok, dibaca dulu yahh

    BalasHapus
  6. duileeee.... narsisnya
    bukannya RTDW yg ada endorsmentnya om? :D

    BalasHapus
  7. pasti yg bikin jadi kenal banget aceh dari HSD ya dek? :D

    BalasHapus
  8. btw bang yudi siapanya bang tere?kenal dimana?

    BalasHapus
  9. abis dibaca, dipikir, langsung ditulis mbak :D

    BalasHapus
  10. Benar HSD memang menyentuh hati :)
    btw, saya jadi inget gempa yang mengakibatkan longsor batu di Cikangkareng-Cianjur kampung halaman saya kemarin
    tadi pagi sampai siang, korban yang berhasil dievakuasi kebanyakan anak2...
    mudik nanti mau "mendalami" ah...
    sekalian menengok keluarga yang sampai saat ini belum di ketahui khabarnya (hp tidak ada yg bisa dihub!)
    siapa tahu menjadi satu karya seperti HSD
    (terinspirasi hehe...)
    yang pasti semua pasti ada hikmahnya....

    BalasHapus
  11. tar kalo dah jadi, dipublish ya mbak :)

    BalasHapus
  12. weh,,weh,,bakal bersaing dengan juniorku neh ^^

    BalasHapus
  13. yeah, hafalan shalat delisa, mantab punya memang. Langsung saya ama kawan2 jadiin drama di SMP dulu dan alhamdulillah sukses beraaattt, bikin orang pada berurai air mata :D

    BalasHapus
  14. wah,,,ado dokumentasinya dak fath?jadi pengen cepet2 liat versi layar lebarnya

    BalasHapus
  15. iya, aku juga suka banget sama novel Delisa itu..

    ish..ish.. nangis aku bacanya..

    BalasHapus