Sabtu, 12 September 2009

ruang dan waktu saudara

terpisah ruang dan waktu dengan keluarga membuat ipung belajar banyak hal. belajar arti memiliki, belajar arti menyayangi, dan belajar apa arti penting yang namanya keluarga.

***

ipung pernah menulis 'dalam diam ada cinta yang sangat dalam', persembahan kecil untuk kakak laki-lakinya. sebenernya tulisan itu tidak hanya buat kakak laki-laki saja, pun tulisan itu dipersembahkan buat saudara-saudara  (ayuk, kakak, dan adik ), hanya saja yang diangkat disitu adalah objek kakak laki-laki. sungguh, ipung bersyukur sekali memliki saudara seperti kalian, saudara yang baik dan menyayangi satu sama lain, meski kadang cara mengekspresikannya itu dengan cara yang berbeda.


biar kuberitahu satu hal buat kalian yang masih memiliki hubungan yang 'kaku' dengan sesama saudara. maaf, ini bukan mengajari atau sok tua (karena saya masih muda ,:p), kalian yang masih tinggal serumah dan sering bermasalah dengan sesama saudara, kelak akan mengerti betapa berartinya mereka ketika sudah terpisah kota, pulau, bahkan benua. kalian akan merindukan ocehan-ocehan dari sang kakak yang suka mengatur atau bandelnya adik-adik yang ketika kalian suruh selalu membandel. ya, kita akan merindukan betapa hangatnya berkumpul bersama mereka, betapa berharganya waktu yang kita punya untuk bertemu mereka, betapa mahalnya 'biaya' yang harus kita keluarkan untuk itu semua. padahal ketika jarak dan waktu itu belum terbentang, kita sering menghambur-hamburkan itu semua.


terima kasih buat kedua kakakku, yang telah mau menjadi kakak terbaik bagiku, maaf, kalau aku sering menentang dan membandel kalau disuruh, yang sering melawan dan tidak menurut, tapi sungguh, aku sangat menghargai kalian sebagai seorang kakak.


buat adikku, terima kasih telah mau menjadi adik yang sayang kepada kakakmu ini, meski kadang pengekspresianmu dengan cara yang berbeda. kau tentu masih ingat, kemana saja kakakmu ini pergi, kau terus mau ikut. bahkan kakakmu harus rela berjingkat jingkat sambil mengangkat sandal keluar dari rumah sendiri agar kau tidak tahu dan tidak bisa ikut ketika kakakmu pergi, :D


dan terima kasih yang tak terhingga buat mamak dan bapak. yang telah membesarkan anak-anakmu ini dengan penuh cinta. salam hormat dan sayang dari keempat anakmu. sungguh, meski sekarang kami sibuk bekerja, sibuk dengan urusan masing-masing, kami sangat menyayangi kalian.

maaf kalau dinilai lebay


***

terima kasih buat mamak lainuri, kak laisa, dalimunte, ikanuri, wibisana, dan yashinta. dan terima kasih banyak buat turis bermotor gede atas ceritanya, hehehe

buat kalian yang menyayangi keluarga,


10 komentar:

  1. Heem,konflik memang suka ada,tp ngerasa kalau jauhan,sepi.

    BalasHapus
  2. Betul banget tuh bagian saling menyayangi dengan cara sendiri itu.

    BalasHapus
  3. liese : bedul :p

    mbak lei : tiap orang punya cara yang berbeda dalam mengekspresikan rasa itu

    BalasHapus
  4. hmm..belom pernah pisah benua sih put, jadi kurang tau rasanya :p

    BalasHapus
  5. Allah SWT dah ngtur smuany. Hikmahny kt bs blajar ilmu ikhlas

    BalasHapus
  6. sekali-kali om keluar benua biar ngerasain, hehehe.

    BalasHapus
  7. doain ya put, kamu lagi puasa kan? :D
    tahun depan mudah-mudahan bisa..

    BalasHapus
  8. nebeng do'anya orang berpuasa ya :)

    insyaALLAH,

    btw mo ke benua mana yak?

    BalasHapus
  9. putra..sungguh anak baik-nya dirimu, hoho

    awal-awal sih, ostrali dulu, duh, ini antara mimpi dan cita-cita put, doanya mesti "kenceng" :D

    BalasHapus
  10. kita berusaha dan berdo'a,

    sisanya bertawakal atas ketetapan-Nya

    BalasHapus