kecewa, itu yg dirasakan james sekarang. ternyata ekspektasi yang (sangat) berlebihan dari james tentang film yg baru saja ditontonnya itu tidak dapat memenuhi harapannya.
"tapi james, bukankah film tadi benar-benar 'sesuai' dengan apa yg diceritakan dalam bukunya, tidak seperti film sebelumnya kan"? tanya joko kepada dirinya
well, secara jalan cerita oke la kalo film itu bisa dikatakan berhasil. sesuai dengan apa yg ada di dalam buku aslinya namun entah mengapa soul yg ada di dalam buku itu tidak mengena sama sekali ketika cerita 'sederhana' di buku itu divisualisasikan".panjang lebar james menjelaskan kepada teman nontonnya seusai keluar dari theatre malam itu.
entahlah, adegan-adegan sederhana ketika surat-surat seorang adek kepada kakak yang telah bekerja keras menghidupi keluarganya dari bumi para Nabi yang ketika dibaca berkali-kali pun akan tetap mengalami hal yang sama , rasa haru.namun ketika itu divisualisasikan dalam bentuk gambar, tidak ada sama sekali rasa yang muncul. dan sepanjang kurang lebih 2 jam setengah itu, rasa yang didapat hanya datar dan sedikit kocak.
ah...entahlah jok, mungkin ekspektasi ku saja yg terlalu berlebihan ketika buku yang kubaca itu bisa membuat rasa yang sama ketika buku itu difilmkan.
karena tulisan dan gambar memiliki cara baca yang berbeda...
BalasHapusKCB yaa??
BalasHapusBagus kokkk....*ngebelain*
BalasHapusdalam hal ini, saya lebih senang membaca daripda menonton
BalasHapus:)
BalasHapusiya mb', bagus kok.
BalasHapusapa saya aja ya yg kurang perasa ?:D