Rabu, 03 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (jawaban)

Rating:
Category:Other
serasa ada yang menohok kalbu membaca kalimat tadi.
enggan sekali rasanya aku untuk membaca kalimat selanjutnya.
aku seperti terpuruk sekali

........................................
........................................ tangan ku gemetar

kukuatkan hati untuk membaca kembali
kucoba memahami setiap huruf di kalimatnya"assalamu'alaikum wr wb. bismillah. ken, sudah aku fikir sebaik-baiknya, sudah aku fikir sematang-matangnya. aku gak tau apa benar aku ini cocok untuk mu.

sesungguhnya lahir,jodoh, rejeki dan mati ada yang ngatur. sebelumnya aku minta maaf yang sebesarnya-besarnya kalau jawabanku ini tidak sesuai dengan harapan mu. dengan ini kukatakan kepadamu, aku terima lamaranmu"sejenak aku tercenung, ku baca lagi kalimat tadi berulang-ulang.
dan..

tiba-tiba saja aku tersenyum simpul, seolah tenggelam dalam ueforia.
kini bukan hanya tangan ku yang gemetar, tapi tengkuk ku juga ikut merinding.

cukup lama aku senyam-senyun sendiri
duhh..untung gak ada orang lain di lobi selain aku.

tanpa berpikir panjang langsung ku telpon dia
berulang kali, tetapi selalu di reject nya
kenapa tak diangkat, bathin ku penasaran"kenapa gak diangkat" sms ku

"gpp, males aja" jawabnya

"kenapa diterima?"

"ya, setelah aku pikir pikir, hari ini, besok atau nanti toh jawabannya hanya ada dua, iya atau tidak"

"jadi?" pancingku lagi

"aku terima"

duhh........
serasa malam ini tanggal ke 15 saja
padahal akhir bulan gini, rembulan pasti lagi suram-suramnyatiba-tiba aku ingin mendengar suaranya

telepon tak diangkat
sms tak di balas

tanggal 29 Mei 2007 sudah menginjak 1 jam
kota sudah tertidur pulas
udara sudah mulai dingin

tapi aku masih belom mengantuk
padahal pagi-pagi sekali mesti tugas dinas
dari pagi hingga malam aku belum memincingkan mata barang sejenakpun

aku melangkah ke kamar
mencoba tidur
memaksa mata untuk terpejamkubaca doa tidur
tak lupa membaca tasbih, tahmid dan takbir 33 kali

jam 02.00 pagi
aku belum juga tidur
tak ada rasa mengantuk sedikitpun

tiba-tiba fikiranku menjadi bercabang
keluargaku belum ku beritahu, bagaimana sikap mereka kelak?
aku kembali berpikir, benar yang aku lakukan ini?
benarkan aku bisa membina rumah tangga yang tsamara dengannya kelak?

sementara kali sedikit sekali saling mengenal
apakah keluarganya akan menerima aku?
bagaimana dengan persiapan pernikahan? uang dari mana?

ahh..
terus saja hal itu berputar-putar di kepalaku
hingga adzan subuh berkumandang aku masih belom bisa tidur.

aku mandi
shalat
dan memasrahkan semua pada Rabb ku2 hari setelah tanggal 29 mei 2007

ba'da isya
masih di selasar hotelmalam itu, untuk pertama kalinya setelah sekian tahun kami bisa saling berbincang dengan leluasa. meski hanya via udara.

kutanyakan padanya, bagaimana status hubungan kami sekarang, pacarankah?
"jii..aku ndak mau pacaran" jawabnya

ku tanya lagi, apa selanjutnya kita akan bertunangan?
"dalam islam tuh gak ada tunangan"

"trus..status kita sekarang bagaimana?"
"gak tau"
hihihi...bingung juga ngadepin cewek, bathin ku.

ku katakan padanya rencana ku, untuk akad sebelum bulan ramadhan..yang berarti 3 bulan dari sekarang.
jujur kawan, aku juga tidak tau bagaimana mempersiapkan pernikahan dalam rentang waktu yang menurutku cukup pendek. terlebih kami saling beda kota.

nekat? mungkin!!

tapi aku sangat ingin, ketika lebaran tiba yang ku gandeng adalah istriku, bukan keponakan-keponakan ku seperti tahun-tahun sebelumnya. hehe!!

"terserah kamu saja" begitu jawabnya, singkat sekali!! walau sebelumnya dia sempat melontarkan segudang pertanyaan dengan rencana pernikahan yang sudah dekat.

"trus, kita manggilnya apa? masa' kamu-kamu terus" pancingku
"terserah"

"bagaimana kalau aku manggil kamu ade', kamu manggil aku mas"
"boleh siy, tapi aku gak suka di panggil ade', panggil nama aja"
"siipppp!!!!"

mulailah saat itu dia memanggilku mas..
ahh, awalnya terasa ganjil sekali..sekaligus ada kesan romantis di balik panggilan itu.

2 komentar: