Kamis, 04 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (proses itu)

Rating:
Category:Other
lain waktu, di sela-sela tugas dinas.

tak lupa ku tanya kepadanya, bagaimana tanggapan keluarganya tentang ku.
alhamdulillah baik.
tapi tanggapan keluargaku sendiri yang ku khawatirkan. maklum sedikitpun mereka tidak tau menau. membayangkan kalau adik bungsunya punya rencana nikah pun aku jamin tidak!!

bagaimanapun aku harus meminta ijin keluarga ku, dan alhamdulillah dia mau mengerti seandainya ada penolakan dari keluarga ku.
seandainya kami jadi menikah, maka ini adalah untuk ketiga kalinya almarhum dan almarhumah orang tua ku mempunyai menantu tidak satu etnis. Minggu, 3 Juni 2007.

Adzan magrib baru saja selesai berkumandang ketika aku menginjakan kaki di kota kelahiranku.
ada misi penting yang harus ku jalani malam ini, menemui kakak ipar "bakal calon" istri .

padahal rasa remuk redam badan ku ini. hampir saya ku batalkan kalau saja tidak ingin aku dipandang kurang serius.

ahh, deg-degan juga ternyata. padahal belum aku bertemu "bakal calon" mertua.

sebelum tengah malam, misi telah ku jalankan. entah bagaimana pandangan "bakal calon" kakak ipar terhadapku. bismillah

agenda penting selanjutnya adalah menyampaikan kepada keluargaku.

tapi esok, Senin 04 Juni 2007 aku dan dia ada janji temu. banyak yang mesti kami bicarakan untuk mensukseskan rencana kami. termasuk masalah anggaran. bener-bener bonek aku ini!!! ba'da dzuhur..

kami memilih tempat yang yang ramai, sekaligus sepi.
sehingga ketika bertemu orang yang kami kenal atau teman kami tiada yang tau akan rencana kami ini. karena masing-masing kami berkomitmen, tiada orang di luar kedua keluarga yang tau kecuali telah masuk fase lamaran.

lagi pula, bila telah tersiar kabar rencana baik kami ke mana-mana ternyata batal di kemudian hari, pastilah rasa malu akan tertumpuk pada pihak wanita dan keluarganya. walau awalnya saling berhadapan, toh akhirnya dia memilih menyampingiku karena saking malunya.

cukup lama kami saling diam..
hingga spagheti, ayam combo 7 dam masing-masing segelas soda-lah yang menjadi tumpuan perhatian kami.
akhirnya..

"kok duduknya nyamping getu siy?"
"gpp..enak juga kayak gini!!" jawabnya sambil tetap menunduk menekuri spaghetinya.
lalu..
bla bla bla..

smuanya mengalir begitu saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar