Minggu, 07 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (khitbah)

Rating:
Category:Other

bayangkan kawan..kakak ku yang nomer tiga sampai tidak tau kalo malam minggu itu kami sekeluarga kudu melamar ke pihak perempuan.

sampai menjelang isya di tunggu-tunggu tidak nongol-nongol, saat di telpon baru nyadar kalau malam ini ada agenda penting!!

wedewww.. pasukan melamar yang kubawa berjumlah 6 orang. semuanya memang perwira-perwira senior dalam pernikahan, tapi hanya satu orang yang pantas jadi jubir.

pakde ku..sepupu dari almarhumah ibu. mesti berkendara 30 menit untuk mencapai lokasi rumahku.
pakde, kakak tertua, ipar tertua, kakak nomer 2, kakak nomer 3 dan satu-satunya kakak perempuan ku, semuanya mengenakan batik!!

celakanya tidak sebiji batik pun yang kubawa. akhirnya aku mengenakan baju putih celana hitam.

untung saya saat itu malam minggu..bukan hari senin!! sepanjang perjalanan aku lebih banyak terdiam. mengatur adrenalin ku yang entah sukar sekali di ajak kompromi di saat-saat penting begini.
gurauan pakde dan kakak ku hanya kutanggapi dengan senyuman.

........................

akhinya sampai juga.
persis sekali...perasaan itu sama dengan ketika pertama kali aku bertemu calon mertua!!
bedanya kini aku berpengawal.

ku lihat telah banyak orang di dalam rumah.
keluarga besar calon istri telah berkumpul semuanya.
persis sekali..perasaan itu sama dengan ketika pertama kali aku menginjak rumah calon mertua!! tapi ini ada plus-plusnya, karena semua orang memandangku.

aku kikuk sekali.. aku edarkan pandangan..
ternyata calon ku tak ada di tempat!! mengurung diri di kamar pastinya.

ternyata tak seseram ku kira acara lamar-melamar itu.
tapi terasa sangat formal, setiap tutur kata seperti telah di timbang ribuan kali.
aku hanya bisa mendengarkan, sembari kadang tertunduk malu!!

memang..
acara melamar ini hanya sekedar formalitas belaka, toh kedua keluarga sebelumnya telah saling bertemu. walau itu hanya kakak tertua ku dan calon mertua ku.

kapan rencana akad, konsep pernikahan seperti apa, siapa saja yang di undang, sebenarnya telah aku dan dia sepakati!!

kami memang tidak ingin memberatkan siapapun, bahkan keluarga kalau bisa. kedua keluarga menyetujui usul kami.
menikah sebelum ramadhan.

rencana akad tanggal 11 Agustus 2007.
hampir saja aku tidak bisa bicara, ketika ditanyakan..apakah tidak terlalu kelamaan kalau nikahnya tanggal segitu.
"insya Allah tidak" jawabku..

semuanya tergelak.. tiba-tiba pakde memberi isyarat, kebelet pipis katanya
wedeww..saat-saat kayak gini..

dengan panik ku telpon calon ku, pinjem kamar mandi.
aku dan pakde kebelakang.

dia membukakan pintu

ahh kawan..sejuk juga memandang wajahnya, seperti ada tetes-tetes embun yang menyejukan kalbuku.
................................
................................
ku tutup pintu sembari tersenyum padanya
tapi mengapa dia tertunduk dan wajahnya seperti bermendung??
syak wasangka muncul kembali
apa ada yang salah dengan ku??

"kenapa..kok tadi sikap kamu kayak gitu" sms ku..
"sikap yang mana mas?"
"yang tadi waktu aku nutup pintu..kok malah nunduk trus menyun kayak gitu? ada yang salah kah?"

"mas ini..aku tadi tuh malu sekali tau!!"
"emang malu kenapa?"
"yaa malu aja pokoknya!!!"

makyussss......
ibarat di guyur dengan seember air es kawan..sejukkkkkk bangetttttt..
senyumku mengembang, memancarkan rona merah muda!! romantiss sekali...
duhh...cinta.. malam yang sangat indah..
meski bukan purnama yang muncul di tepian timur
tapi pekatnya malam..
seolah sirna oleh purnama yang terbit di hatiku
sejuta nyanyian cinta memenuhi anganku
mengajakku pada tarian sakral romantika
aura magis cinta membius alam sadarku
melambungkan ku pada lembutnya awan-awan malam yang berarak perlahan

ahh kawan..begitu manis satu sisi dari cinta!! satu sisi cinta itu sangat manis kawan

1 komentar: