Minggu, 07 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (keraguan)

Rating:
Category:Other
ahh..berapa lama kami meski berteduh.
sementara jam 5 sebentar lagi. waktu kami tak banyak.

nekat.. jadwal..
pertama sekali adalah mengunjungi kakak tertua ku
berikutnya kakak ku yang nomer dua
selanjutnya kakak nomer tiga

............................................
............................................
...........................................
...........................................

sebelum jam 6, jadwal terselesaikan.
syukurlah, semuanya baik-baik saja. minggu, 3 Juni 2007
aku harus kembali ke tempat tugas ku.

segalanya telah dibicarakan. pertama sekali kakak tertua ku akan menyambangi "calon mertua ku"

selanjutnya akan di lanjutkan dengan pertemuan-pertemuan keluarga.
aku hanya bisa berdoa segalanya berjalan lancar.
karena kami berjauhan. maka kesuksesan rencana ini, kami serahan pada masing-masing keluarga. benar-benar menyenangkan euforia cinta itu.
membuat hidup lebih hidup.

tapi terpatri benar-benar dalam hati ini, tidak ada seorang manusia yang tau apa yang akan terjadi. manusia hanya bisa berusaha tapi Allah lah yang menentukan segalanya.

hal serupa juga ku coba tanamkan kepada "calon istriku", jangan berharap terlalu tinggi..karena tidak ada yang tau apakah kami memang berjodoh atau tidak.
setidaknya sampai ketika akad berlangsung.

wallahu 'alam..

awal juli 2007..

aku kembali ke kota kelahiranku, ada agenda lamaran dari pihak ku kepada pihak perempuan. sebelum adzan dhuhur aku sudah sampai di rumah..
ponakan terkecil dari kakak tertua ku sedang opname di RS
malaria katanya.

semuanya biasa, berjalan normal.
sampai suatu saat..
di RS ketika aku menjenguk ponakan ku.
selasar RS..

aku duduk di kursi panjang, sembari mengamati orang yang lalu lalang
tiba-tiba saja kakak ku yang paling tua duduk di dekatku
"sebenernya, dah berapa lama siy kamu kenal sama dia?" tanyanya tanpa basa basi..dengan muka sangat serius!!

seketika muka ku seperti tak berdarah.
sejenak aku terdiam, bermacam prasangka muncul di kepalaku.
ada apa ini?? kenapa pertanyaan seperti ini bisa muncul??

apakah kakakku ini mengetahui sesuatu yang buruk dari calon ku yang aku tidak ketahui??
ataukah ada sikap calon ku terhadap kakak ku ini yang tidak berkenan?
ataukah ada ketidaksukaan kakak ku terhadap keluarganya?
aku ngeri membayangkannya..

tapi, bukankah kakak ku sudah bertandang ke rumah calon mertua ku?? dengan setengah gugup dan kecut ku jawab..

"ya..dari jaman kuliah dulu lah!! dekat banget siy enggak, tapi cukup kenal lah dengan segala watak dan sifatnya"
ku kumpulkan energi positif kembali, ku coba meyakinkan pilihanku.
"bener dah yakin?" tanyanya ulang

"iya yakin"
"kenapa memangnya mas?" tanyaku cepat, bener-bener penasaran aku, ada apa sebenarnya.

"gak papa..cuma meyakinkan kesiapan diri mu saja" imbuhnyahari-hari berikutnya aku bener-bener tidak tenang kawan..
pertanyaan kakak tertuaku terus menghantui ku.

tanggal lamaran memang sudah di tetapkan, hanya menghitung hari dari saat itu.
aku tidak ingin ada yang tidak sreg dengan pernikahan ini.

bukankah pernikahan bukan sekedar perjanjian antara dua insan yang berlainan jenis? tapi juga pengikatan dua keluarga yang mungkin saja dari segi kultur dan budaya sangat berlawanan??

aku harus temukan jawabannya sebelum malam minggu!! malam minggu itu akhirnya tiba juga.
kegundahan atas pertanyaan kakak tertua ku masih juga terasa. tapi ku tepis jauh-jauh gundah hati ini. mungkin benar hanya prasangka buruk ku saja!!
akupun tak berani bercerita pada calon ku, takut merusak suasana..biarlah begini saja!!

terekam jelas di memoriku..
bukan jadikan aku dan dia sebagai suami istri yang ku minta pada-Nya, tapi kebaikan bagi kami semua, bagi keluarga ku dan keluarganya..meski itu berati kami tidak jadi menikah.
ahh..ternyata laki-laki juga bisa menangis kawan.. persiapan lamaran serasa kacau balau..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar