Selasa, 02 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (pertemuan yg gagal)

Rating:
Category:Other
aku juga tidak menanyakan bagaimana jawabannya, karena aku juga tak mengharap akan di jawab secepatnya.

karena aku yakin dia juga juga sangat paham..yang aku maksudkan bukan hanya sekedar "nembak" ataupun menyampaikan perasaan dihati, tapi lebih dari itu, ini adalah tentang pernikahan.

kami..
memang bukanlah orang-orang yang di tarbiyah, bukan pula orang-orang yang akrab dengan kajian-kajian.

walaupun kami hanyalah orang-orang yang awam, tapi kami, insya Allah sangat paham akan arti sebuah pacaran, sangat paham arti pernikahan tanpa pacaran.
kami hanya orang-orang awam yang mencoba berlaku lurus, walau pastinya banyak perilaku kami yang tidak lurus.

kami ini hanya orang-oarang awam yang mencoba membuktikan perkataan orang-orang alim..bahwa pernikahan akan "samara" apabila awal pernikahan di mulai dengan kaidah-kaidah yang syar'i.

dan..

kami hanyalah orang-orang awam yang mencoba menyempurnakan separuh dien kami..dengan cara yang benar. tiba-tiba aku jadi teringat obrolan sms kami..
betapa dia juga tidak pengen menikah melalui pacaran, seperti halnya diriku.
ahh, setidaknya obrolan-obrolan itu membuatku sedikit mengenalnya..lebih dari itu..bismillah

hening sekian lama..
tiada sms darinya
tiada pula aku mencoba menanyakan bagaimana jawabannya.
sampai esok harinya..

minggu 27 maret 2009

ba'da shalat dzuhur, sekitar jam dua siang
..........................................

langit mendung di arah barat sana
seperti hendak hujan

sms masuk..
"bisa nitip sesuatu wat Tami gak?"
"nitip apa..?" tanyaku
"keripik, sedikit aja kok"
"bisa"

"bisa datang ke **** (sebuah supermarket di kotaku) sekarang gak, kebetulah aku lagi sama dhiy neh"

pasti hanya akal-akalannya saja supaya dapat ketemu..pikirku
ahh, sudah hampir 2 tahun kami tak pernah bertemu..aku tak tau lagi bagaimana keadaannya kini, apa dia masih seperti dahulu ketika terakhir kami bertemu di acara reuni bersama teman-teman 1 kampus.

"boleh, " jawabku

gerimis..
lalu menjadi hujan yang makin deras

"hujan neh Pi, deras lagi..kayaknya lama deh" terangku melihat cuaca siang itu
...........................
...........................

"aduh..gimana yah.."
"atau aku ambil di rumah mu aja gimana?"

"jangan..jangan. kamu berangkat besok pagi kan? titipannya Tami ku kasih di bandara aja ya?" pintanya

"ok..aku tungguin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar