Sabtu, 06 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (lamaran)

Rating:
Category:Other
serasa terlepas segala beban di pundak ketika kalimat itu selesai ku ucapkan.
tapi tak urung perasaan ku sedikit kecut.
hening sekian detik, mungkin mencoba mencerna setiap huruf dalam kata-kata ku.
mereka saling melempar pandangan, seolah mencari kebenaran dari kalimatku.

terlihat jelas sekali sikap bingung di setiap wajah yang ku pandangi.
"sama siapa ken"
akhirnya kakak nomer dua ku bertanya juga, walau kentara sekali setengah dipaksakan.

"sama adik iparnya mas Adih................"
lalu, ku terangkan sebisa mungkin tentang dia.
walau seperti tak ada yang mendengarkan. entah, nampaknya mereka masih "shock" mendengar pengakuan ku tadi.

dan akhirnya..

"yaa..kalo boleh siy, ntar saya pinjem 10 juta di mas Jo" kataku kepada kakakku yang paling tua
"wahh..jadi kamu nikah ini cuma modal dengkul aja neh" jawabnya singkat
lalu semua tertawa, mencair seperti hari-hari biasa.

dan..
mereka pulang dengan wajah senyam-senyum. "ken, kamu mao nikah ya? surprise sekali" kakak iparku berteriak dari rumah sebelah.
aku hanya tersenyum, tak tau meski berkata apa lagi. seolah seluruh energi ku telah ku habiskan tadi.

satu misi telah selesai
nanti malam, misi berikutnya..
menemui calon mertua
dag dig dug
tubuh ku seketika terasa panas dingin.. shalat magrib saat itu terasa begitu khusyu'

terasa sangat nikmat disetiap helai kata yang ku panjatkan dalam doa
begitu damai hati ini ketika kalimat "amiin ya Rabb" menjadi penghujung doa ku

cuaca sedikit mendung, angin barat mulai menghembus pelan.
sejuk dan dingin..
tapi seketika hatiku menjadi gelisah

misi selanjutnya

menemui calon mertuasemakin dekat dengan rumah calon mertua, semakin kencang saja degub jantung ini.
aku sibuk menimbang-nimbang bahan obrolan apa yang dapat mencairkan suasana nanti.

otak ku buntu.tak ada ide sama sekali.
.........................................
.........................................
aku berhenti sejenak sebelum turun dari motor. ku tatap lekat-lekat rumah calon mertua. ku tarik nafas dalam-dalam untuk berkompromi dengan irama jantung.
ahh, negosiasi gagal.

masih saja jantung ini melonjak-lonjak dengan semangatnya. semangat ku terasa luntur.
"assalamu'alaikum!!!!!!!!!" ehhh, kok suaraku jadi sumbang gini?
"wa'alaikum salam, silakan masuk kak "

hemm, calon adik ipar yang menjawab.
ku duduk di sofa sejenak sembari menunggu apa yang akan terjadi.
si dia muncul.

tersenyum, lalu mempersilakan ku masuk di ruang tengah.
setidaknya telah di persiapkan sejak sebelum magrib. tikar di gelar memenuhi ruangan. sebuah kipas angin kencang berputar. lumayan neh, bisa wat ngademin hati. bathin ku.

berturut-turut..

calon mertua, calon kakak ipar dan si doi memasuki ruang upacara.
dengan sigap mereka mengambil tempat masing-masing.
basa-basi tak berlangsung lama, karena memang lidah ku menjadi kelu.
"begini ibu, maksud kedatangan saya kesini. sekiranya ibu mengijinkan, saya bermaksud melamar anak ibu!!"

akhirnya keluar kata-kata itu.
suasana menjadi panas seketika.
keringat bercucuran, padahal di belakangku kipas angin tengah berputar dengan kecepatan penuh.

menyesal sekali aku tadi tidak melepas jaketku. ku seka keringat yang menganak sungai di wajah ku.
aku grogi.. lalu..

bla bla bla..

calon kakak iparku ikut menimpali, lumayan panjang juga wasiat-wasiat yang di berikan.
aku cuma menjawab dengan dua kata. kalau tidak "iya" pastilah "Insya Allah"
wess..pokoknya aku berusaha setenang mungkin. sebisa mungkin terlihat baik di pertemuan pertama ini.

memang, dari awal sudah aku ketahui bahwa pihak keluarga doi setuju-setuju saja.
malah yang membuat ku heran adalah perubahan sikap calon mertua.
dahulu kala, diwanti-wanti agar anak perempuannya dapat jodoh dengan orang yang satu kota (maklum..banyak sudah korban LDL)

tapi ketika diri ku yang di tanyakan doi ke mertua, malah cuma dijawab "dari sini ke sana kan deket..toh bisa pulang 2 bulan sekali"
ahh..lampu hijau menyala terang kawan..hatiku pun ikut riang.. masih sangat jelas terekam dikepalaku, hidangan malam itu..

pisang goreng yang di taburi keju.
seumur-umur baru kali ini aku memakannya, aneh..tapi lumayan enak.
tapi demi menjaga imej aku hanya makan beberapa walau tawaran untuk menghabiskannya tak jua reda. termasuk tawaran untuk menambah segelas teh manis.

seperti malam itu..
hati ku juga terasa sangat manis. nyenyak nian tidurku malam itu

2 komentar: