Senin, 01 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (perjodohan)

Rating:
Category:Other
sebuah rangkaian episode kehidupan nyata seorang teman.
mencoba untuk sedikit berbagi tentang kisahnya :)
silahkan
***

ahh, entah sudah berapa kali penyataan serupa di lontarkan kakak tertuaku.demikian pula sore ini
"ken, itu lhoh ada ade' nya mbak nunung kerja di BII"
"ntarlah, belom kepikiran aku" jawabku sambil senyam senyum

gimana gak senyam senyum, aku yang masih muda belia (gaya ne cak ) status PNS tapi belum terima SK PNS, boro-boro wat mikir kesana. wat hidup mandiri aja masih ketar ketir.

bukannya makin reda"godaan tentang anak BII" karena diam ku, malah makin membahana.
seolah seluruh keluarga besar ku bersekongkol hendak "menyerahkan" ku kepadanya
bahkan ponakanku yang masih kelas 3 smp pun ikut-ikutan bersorak dari pinggir lapangan

aaihh, lama-lama kok makin nyebelin siy?

satu babak berlalu..
dengan berat hati ku tinggalkan kota kelahiran ku ke daerah penempatan baru.
kawan, aku yakin belum pernah kalian mendengar namanya. terpencil di selatan ranah papua.
jadi inget cerita rekan dari kpkn.

saat mendengar dia di tempatkan di daerah yang sama dengan ku, tak dinyana tak ada dalam peta!! entah kenapa, di daerah terpencil itu aku mulai merasa kan gairah dan gairah yang berbeda.
gairah akan agamaku. gairah akan hidupku.
benar kata para tetua, di tanah rantau orang akan menjadi kian dewasa, kian matang!

ah, tak terasa sudah hampir setahun aku di sana. kangen sekali aku dengan keluarga besarku, kangen dengan ponakan-ponakan yang jumlahnya dulu baru 8 orang. arisan keluarga besar di pantai.
tanpa pernah ku tahu
ternyata ada skenario dari dua keluarga untuk mempertemukan aku dan "anak BII".orangnya cantik (setidaknya menurut ukuranku), keibuan (tapi yang pasti belum ibu-ibu lhoh) berjilbab (walo jilbabnya biasa-biasa saja) boleh niy masuk dalam daftar nominasi. walau belum sedikitpun aku terpikirkan untuk menikah, aku masih terlalu muda. tetapi.. sedemikian kagetnya aku terhadapnya hingga "penilaian"ku berubah seketika, dengan mudahnya dia mencampakkan jilbab ketika bermain-main di pantai bersama ponakan-ponakannya.

belum apa-apa sudah tereliminasi dari daftar ku. sepanjang perjalanan pulang aku hanya terdiam, walau di duduk manis di dekat ku.

sesekali ku curi pandang melalui pantulan kaca pintu bis yang sedang melaju kencang, ah..ternyata dia pun sedang memperhatikan ku.
selebihnya aku memandangai pohon-pohon dan tiang-tiang listrik yang seolah asik berkejaran dengan bis yang kami tumpangi. mungkin karena jengah..akhirnya dia menyingkir jauh dari ku dan kembali asik dengan keponakannya. sesampainya di rumah, iparku yang paling tua langsung berkomentar pedas!!
" kamu ini ken, di sengaja2 supaya bs deket, mbok ya di ajak ngobrol gt..malah di diemin aja!!"

gubrakssss...

wah bener-bener neh keluarga ku..gak nanggung-nanggung dalam menjalankan misinya..

apakah sudah berakhir..ah, ternyata belum kawanentah apa yang di bicarakan kakak tertuaku dengan kakaknya "si anak BII " itu..

entah strategi apa yang mereka rencanakan..
entah pemikiran apa yang akan mereka susupkan di kepalaku..
entah kebahagiaan model apa yang mereka bayangkan untuk aku dan "si anak BBI'' itu

entah kenapa, begitu yakinnya mereka akan masa depan kami berdua.. ba'da magrib..

dengan masih mengenakan seragam shalatnya, kakak tertua tu tiba-tiba menyambangiku di rumah kakak ke dua ku (yang berarti adeknya juga) aku jadi heran..tumben liat kakak yang satu ini wajahnya mesam mesem
tanpa kata sambutan dan tanpa basa basi dia langsung berkata..

aku hanya bengong kawan ketika ku dengar bahwa kakaknya "si anak BII' itu menghendaki adiknya secepatnya di lamar.

dari mana mau kemana??

"ya..gak harus langsung nikah lah, pacaran dulu getu biar saling kenal serta saling memantapkan dan mematangkan kedewasaan" ujar kakak tertuaku
"kalo saya pribadi siy mendukung saja, asal kamunya mau sama dia..toh dia juga anak baik-baik kok, berasal dari keluarga baik-baik" sambung kakak ke dua kudengan menghela nafas ku katakan
bahwa aku belom kepikiran untuk menikah, nantilah..jikalau berjodoh pasti akan bertemu juga
alasan yang sangat kuno tapi telak, karena secara halus ku tolak mentah-mentah.
"yawdah..terserah kamunya saja" balas kakak ku dengan nada pasrah

hehe..
merdeka sekali rasanya mendengarnya, tentunya sudah kapok kakak tertua ku pernah sekali merasai keras kepala ku.

akhirnya kakak tertua ku melenggang pergi..

ah, ternyata masih juga kompor-kompor itu menyala sampai suatu saat.. satu babak berlalu
akupun kembali ke tempat penempatan ku.. ndak tahu nya malah jadi aku yang kepikiran ttg si dia..


egoiskah aku ya Rabb..
sombong kah aku ya Rabb..
padahal mungkin Engkau telah menunjukan jalan kepada ku untuk mendidiknya, mengajarnya..

resah hati ini jadinya..

makin resah saja ketika ku ingat betapa aku "merendahkannya" karena dia mencampakan jilbabnya, ah..terfikir, bukankan aku dulu juga penuh kotor.

makin resah saja ketika ku ingat betapa aku "mendiamkan" dia sewaktu perjalan pulang dari pantai, ah..terfikir, padahal aku juga bukan siapa-siapa..

sombong benar aku ini..
tinggi hati benar lagak ku ini.. Ya Rabb..
jika memang dia adalah jodoh ku..pertemukanlah kami
sesungguhnya apa yang baik menurut ku, belum tentu baik menurut-Mu
tuntunlah aku pada syurga Mu..
paksalah aku pada jalan Mu..
lemparkan aku pada kebaikan menurut-Mu
biarpun sakit, pastilah kebaikan dan kebahagiaan di akhir nanti..
Engkaluah Ya Rabb..tidak memberi kecuali kebaikan.. ah kawan..
apa yang Allah pandang baik bagi kita..maka itulah yang baik bagi kita

tak akan tertukar apa yang seharusnya menjadi milik kita..
begitu pula jodoh kawan..
boleh jadi kau kira dia jauh, ternyata dia ada dekat di sisi mu..

boleh jadi kau kira dialah jodoh mu, ternyata yang tak pernah kau bayangkan adalah ibu dari anak-anak mu. mungkin aku orang aneh..
tak ada rasa lega ketika mendengar nya
tak ada rasa sedih ketika mengetahui nya
terasa smua biasa saja ku pahamkan bahwa "si anak BII" akhirnya hendak menikah dengan "anggota"..

tetapi ada sedikit rasa bersalah ku ketika itu, bahwa hubungan kedua keluarga yang semula akrab tiba-tiba menjadi renggang, sangat renggang.
hubungan menjadi kaku, terlalu formal!! hingga terlupa betapa dulu harmonisnya kedua keluarga. hape berdering..
dari ibu di ranah jawa sana..

1 komentar:

  1. Oo.. Ternyata sudah ada perjodohan, ckckck, kq gk ngundang2 yak? Wakakak

    BalasHapus