Minggu, 07 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (kerikil-kerikil itu)

Rating:
Category:Other

tapi semanis apapun cinta, ada relitanya yang meski di pahami.
karena manusia hidup menginjak tanah, bukan menginjak lembutnya awan-awan di atas sana!! keesokan harinya, minggu..jauh sebelum waktu dzuhur..
katanya ada hal penting yang ingin di bicarakan keluarga perempuan dengan ku.
ahh..bukankah semalam telah di bicarakan semuanya?ada apa lahi neh?

benarlah kata orang-orang tua, masa-masa sebelum pernikahan adalah masa yang rawan bagi calon pengantin maupun kedua pihak keluarga.
salah persepsi saja, bisa membuyarkan indahnya mimpi bani Adam.

berhat-hatilah!! ku pegang teguh-teguh kata-kata itu!! siang itu ba'da dzuhur..di rumah calon mertua!!
hanya ada 4 orang di ruangan itu
calon ku, calon mertua ku, calon bibi ku dan diriku sendiri
...........................
pernikahan tidak jadi di laksanakan tanggal 11 agustus, karena ada dari pihak keluarga perempuan yang juga akan menikahkah anaknya di tanggal yang sama.
lalu di sarankan mundur ke tanggal 18 agustus.

aku sedikit terkejut mendengarnya, tapi memaklumi akhirnya. dengan penuh kehatian-hatian, calon bibi ku itu membuka pembicaraan baru.
uang yang akan di gunakan auntuk acara akad dan respesi.

masalah yang sangat sensitif sekali
sekilat kulihat wajah calon ku seperti pucat, tentunya paham benar dia akan sensitifnya masalah ini!!

jumlah nominalnya merujuk pada pernikahan kakaknya yang terdahulu, cukup besar.
tapi aku dan dia sedari awal telah sama-sama maklum, rekan kerja kami tidak sedikit, teman-teman kami banyak, belum lagi dari kalangan keluarga yang jumlahnya sangat banyak!!

bukannya kami hendak memaksakan suatu acara pernikahan yang mewah (setidaknya untuk ukuran kami), tapi memang itulah yang kami pandang paling bijak. walaupun untuk mendapatkan nominal tersebut dia meski menggadaikan SK PNSnya. setidaknya kami mencoba mandiri..tidak ingin seperti pernikahan kedua pasang teman kami, meski berhutang pada rekan sejawat!!! ba'da ashar di rumah kakak tertuaku..

kusampaikan semua hasil pembicaraan ku dengan keluarga pihak perempuan.
alhamdulillah kakak ku sangat mau mengerti dan sangat mau paham dengan hasil pembicaraan tadi.

malahan, tidak perlu aku meminjam uang padanya..akan diberikan secara cuma-cuma!!
alhamdulillah... ijin kabur ku yang hanya satu minggu terlewat beberapa hari..

selanjutnya..
pembicaraan tentang pernikahan akan di lakukan tanpa ku
pokoknya aku tau beres!! begitu jargon merekatetapi..
pertanyaan kakak tertua ku di rumah sakit waktu itu, masih saja mengusik ku.
ada apakah gerangan!!

akhinya ku temukan jawabannya secara tak sengaja. sore itu..
ku dengar cerita darinya, cerita tentang pertemuan kakak tertua ku dengan ibunya..

ahh, jadi karena pertemuan itu..
aku tergelak membayangkan kekagetan kakak tertua ku.
adalah hal yang sangat aneh, jika hal tersebut bisa terjadi (setidaknya menurut kakak ku).

sedikitpun tak pernah dibayangkan adik bungsunya yang pendiam, tak banyak tingkah, sikapnya adem ayem saja, sempat menolak waktu di berikan tawaran menikah. tiba-tiba mengambil keputusan yang esktrim (bagi orang yang tidak terbiasa) untuk hal yang begitu penting.

pasti aku di kiranya main-main, tidak serius serta asal-asalan dalam memutuskan untuk untuk menikah!!

tapi siapa yang tau kawan pergolakan itu telah ku lalui sekian bulan.
hingga aku sampai pada masa merasa mantap untuk mempersunting seorang bidadari!! siang itu, tengah hari sebelum jam 12 siang.

dengan masih berpakaian dinas sipil, untuk pertama kalinya kakak tertua ku menyambangi rumah calon mertua ku.

segalanya damai-damai saja, segalanya adem ayem saja..sampai suatu ketika obrolan berpindah ke inti permasalahan. sebab musabab..asal usul serta maksud dan tujuan kedatangan kakak tertua ku siang itu.. "begini bu, maksud dan tujuan saya kesini. pertama ya bersilaturahmi dengan ibu sekeluarga. keduanya, adalah untuk membicaran kelanjutan hubungan pacaran antara adik saya dengan anak ibu"

"oh tidak pak..setahu saya mereka itu tidak pernah pacaran!!" potong ibu mertuaku seketika.

skak mat..

aku tidak bisa mengira-ngira model kekagetan macam apa yang tampil di wajah kakak tertua ku itu.

entah apa yang ada di pikirannya. mungkin..
bagaimana mungkin orang memutuskan menikah tanpa saling mengenal, apa tidak edan!!!

yang pasti, kakak tertua ku begitu kepikiran dengan tindakan "nekatku"..hingga pertanyaan seperti itu sampai di lontarkannya. aku dan dia..
sebisa mungkin menjaga kerahasiaan rencana kami dari teman-teman
walau toh akhirnya bocor juga di beberapa teman dekat

seperti halnya kakak ku mereka juga terkaget-kaget, hanya saja dalam format yang berbeda.

siapapun teman sekampus yang mengenal kami seakan tak percaya. siapapun tahu, kami tak pernah dekat seumur-umur. di samping kondisi goegrafis kost yang berbeda, kondisi iklim perwatakan kami jauh berbeda.

tapi siapa mengira, kami adalah satu sekian pasangan yang berhasil di satukan melalui kampus stan. meski kampus stan adalah awal yang terlalu jauh, tapi aku sendiri tak pernah menyangka seluruh masa depan ku bermula dari sana.
malah sempet ada teman yang mengira kami sengaja mengerjainya.

ahh kawan..masa' siy urusan kayak gini di bawa main-main. pertemuan antara dua keluarga yang di hadiri tanpa aku terjadi dua kali..
ternyata tidak semulus yang kubayangkan kawan..
dua keluarga dari etnis yang berbeda
banyak hal yang mesti di satukan dalam satu kata

terlepas dari besarnya biaya pernikahan.
tata cara, adat istiadat yang dipergunakan dalam prosesi malamar sampai akad pun masih diperbincangkan.

rame bener..

tetapi semuanya berakhir manis..
untuk aku..
untuk dia..

2 komentar:

  1. Alhamdulillaah... Kadang memang takjub melihat dua kawan sekampus yang dikenal lewat lingkungan berbeda (satu sekelas, satunya lagi seorganisasi misalnya) dan setahu kita tak saling kenal tahu-tahu melayangkan undangan :).

    BalasHapus
  2. alhamdulilah...

    ehem..ehemm... pengamatan berdasarkan fakta kisah nyata di lapangan mb? :)

    BalasHapus