Senin, 01 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (permintaan)

Rating:
Category:Other
akupun begitu kawan.
menginginkan pendamping yang baik,yang cantik, yang shaleh, yang sayang anak-anak, yang pintar memasak, yang cerdas, yang bla bla bla..
tapi, realistiskah bagi ku??

lama benar aku berkutat dengan hal inikecantikan? ah..berapa lama siy akan bertahan, belum lagi kalo kita sudah mulai bosan.
keshalehan? coba lah bercermin diri dulu..memangnya siapa engkau di hadapan Rabb mu. masak siy menegakkan shalat 5 waktu dan berjilbab yang syar'i tidak lebih dari cukup?
baik? siapkah yang lebih tau tentang kebaikan seseorang selain Allah.
yang lain? sudahlah...jangan terlalu banyak pertimbangan.. yahh....
akhirnya ku coba untuk shalat istikharah
shalat istrikharah tantang apa? tentang pernikahan
dengan siapa? dengan si Opi..

gubrakssss..

kok bisa siy?
entahlah, aku sendiri juga terheran-heran
tapi sungguh, jika engkau mulai ragu bukankah memasrahkan pada Rabb ada jalan yang paling tepat.

soal hasil akhinya, bismillah. "memang kenapa kamu belom nikah" sms ku suatu ketika.
"belom ketemu aja" balasnya.

"emang orang seperti apa yang kamu cari"
"yang pasti muslim, shalatnya rajin dan baik" balasnya menutup acara sms-an kami hari ituajaib benar rasanya
aku yang sama sekali gak dekat dengan dia, gak kenal tindak tandunk dia..kok jadi kayak gini.

aku sesungguhnya tidak pernah mengerti, apa efek sesungguhnya dari shalat istikharah ku.

tapi jujur sekali, tiada alasan bagiku untuk tidak menikah saat ini, untuk menunda-nunda niatan mulia ini dan tiada alasan bagiku untuk tidak memasukan dia dalam daftar nominasiku.

setiap kali ada alasan untuk menunda nikah dan mengesampingkan dirinya, seketika itu pula argumen-argumen bantahan langsung muncul sedemikian rupa, tanpa bisa di bantah kebenarannya.

perang berkecamuk di hati dan kepalaku.

hingga aku takut sekali, betapa Allah akan mengazab ku karena menunda-nunda nikah dan mengesampingkan dirinya, padahal jujur sekali ku akui..menikah saat ini dan mencoba melamarnya adalah keberanan yang sebenar-benarnya..realita yang sangat realistis. aku bingung kembali.
bagaimana aku menyampaikan niatan ini? jauh nian jarak kami..gimn bisa ketemuan?kalo di tolak bagaimana?

pusinggggg..... emang kenapa kenapa ken kamu belum nikah" tanyanya suatu hari
"belum ketemu kali"
"aihh........masak siy, emang yang anak BII ntu kemana" pancingnya
gubrakss........
dari mana neh dia bisa tau, wahh..bener-bener ember neh temenku. dah di bilangin juga..
"bukan jodoh..udah nikah kok dia sekarang" jawabku asal.
"bener-bener belom punya incaran kamu ken? mau ku kenalkan ma temen ku"
"boleh" jawab ku iseng"aku ada suka ma temen neh Pi, menurut mu gimn yah"
"temen SMA"
"bukan Pi"
"trus..temen kuliah?"
"ada deh.." jawab ku
"tapi aku bingung, kira-kira dia mau nggak ya sama aku..soalnya dia gk deket ma aku" ujar ku lagi
"cewek baik-baik kan?"
"iya lah"
"muslim" tanyanya lagi
"pasti donk"
"kalo emang tuh cewek baik-baik, bukannya ada hadist yang intinya mengatakan, bahwa apa bila ada seorang pemuda yang shaleh melamarnya maka gadis itu sebaiknya tidak menolak"
"emang gitu ya" tanya ku pura-pura ndak tau
"getu deh"
"klo aku di tolak ma dia gi mn Pi?"
"itu namanya konsekuensi donk..namanya melamar ya cuma ada 2 kemungkinan..klo gak di terima ya di tolak, gitu aja kok repot?"jawabnyaaku sadar sekali..
sepanjang hubungan kami ini, dia menganggapku tak lebih dari temen. temen satu kampus yang dahulu tak pernah dekat sama sekali.

aku juga tidak tau, apa yang ada dalam pikirannnya tentangku. seseorang yang selama hampir empat tahun tidak pernah menyapanya kecuali "say hello" tiba-tiba sering ngobrol dengannya.malah curhat tentang perjodohan.

aku jadi teringat tentang masa-masa kuliah kami, masa-masa ketika aku hanya tersenyum dingin saat bertemu dengannya dahulu.

tiba-tiba nyaliku jadi ciutt..
tiba-tiba aku merinding.. akhir mei 2007 aku kembali ke kota kelahiranku
bukan mudik apalagi liburan.
singgah sebentar sebelum harus terbang untuk urusan dinas.

sampai kinipun aku tidak mengerti, mengapa aku harus singgah dahulu di kota kelahiranku. hanya mempertipis isi dompet saja, karena mesti terbang lagi padahal ada angkutan langsung ke tempat tujuan.

hatiku berdebar
mungkin karena diapun tinggal di kota ini
tiba-tiba hati ini tergerak untuk menanyakan kabarnya.
pastinya dia sedang sibuk di kantor, batinku. sabtu, 26 mei 2007
pagi-pagi sekali

jarum jam baru saja melewati 06.00aku resah
teringat akan kegalauan ku menjelang subuh tadi
akupun tak tahu meski menyampaikan niatan ini kepadanya dengan cara apa
sedang bertemu langsung adalah hal yang mungkin
menyambangi ke rumahnya terlebih lagi
aku galau...

06.30

hape berdering
ada sms masuk
dari si Opi
"gimn ken, dah bilang ama tuh cew klo km suka dia?"
"belum" balasku singkat

"kenapa ken?"
"gpp"
"emang tuh cewek sapa siy, ampe kamu segitunya?" tanya dia lagi, mulai kumat neh penyakit usil tuh anak!!

lama aku terdiam
lama aku berpikir

sedang tak tau apa yang mengacau pikiran kuentah bagaimana awalnya, akhirnya ku balas smsnya
"cewek itu kamu"

hening, sekitar 30 menit tak ada jawaban.


akhinya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar