Senin, 01 Juni 2009

rangkaian episode kehidupan (permulaan)

Rating:
Category:Other
entah kenapa kami bisa sedemikian akrab, walo cuma sebatas sms.
bercerita tentang banyak hal. salah satunya tentang rencana masa depan. ah..
ternyata kami merindukan hal yang kurang lebih sama, pernikahan!!
pernah dia bertanya pada ku, maukah di kenalkan pada temennya.
orangnya baik, shalehah, keibuan.pokoknya baiklah.

dalam hati aku menjawab, klo ada boleh neh
walo sama sekali gak yakin neh.. tau kah kau kawan..
musuh yang paling dahsyat adalah diri sendiri.
menyesal sekali aku pernah merasa bahwa Allah itu gak adil terhadap ku.
udah penempatan terpencil.

kondisi lingkungan yang gak nyaman.
belum nemu jodoh saat keinginan menikah sebegitu kuatnya.
astagfirullah..

rindu sekali aku pada bidadariku..
rindu sekali aku untuk bertemu dengannya..
rindu sekali aku untuk membelai hitam rambutnya..(padahal sapa tau bidadariku orang bule yang rambutnya pirang )
rindu sekali aku untuk mendengar suaranya memanggil "sayang" kepadaku..
dan..
rindu sekali aku ada anak manis yang memanggilku ayah.. tapi di setiap kerinduan yang muncul, selalu saja terselip keraguan.

siapkah aku?
dewasakah aku?

ada saja yang menjadi bahan pemikiran ku
pemikiran yang sebenarnya sedikitpun tidak realistis
sampai terkadang bila hari libur bisa seharian aku terpaku di dalam kamar, matengin tipi dan lepi

aku seperti terjebak dalam rawa-rawa yang kuciptakan sendiri.
maklumlah, anak muda pikiranya gampang ruwet.
walo sebenarnya segalanya begitu mudah.
dengan membuka satu simpul saja, maka segalanya akan terurai begitu saja. hari terus berlalu kawan..

cepat sekali terasa siang menjadi malam
malam kembali menjadi siang yang membakar
membakar karena kemarau
kemarau di awal januari 2007hape berdering..
sms masuk..

dari Tami
isinya..
"ini ken, ku kasih nomor temen ku yang kujanjikan dulu, namanya Uni 08135555xxxx"

uni? nama yang unik. bathin ku
entah "jin" apa yang merasuki pikiranku
lansung saja ku kirim sms ke 08135555xxxx
'aslm, kamu temennya tami ya, salam kenal ya!!"
pesan terkirim
........
gak ada balasannya.. hape berdering..
sms masuk..
dari 08135555xxxx
"wa'alaikum salam ken, tumben sms ada apa yak!!"

gubraaakkssss...
ku call 08135555xxxx..
ya ampun Tami..
ini kan nomernya opi temen kita..
malu ndiri deh jadinya..

apa aku di kerjain Tami neh?
apa Tami ma Opi dah sekongkol ngerjain aku?

aduh biyung.......
kok ndak ku call dulu tuh nomer..
walah...kacau beliau deh.. "emang kenapa kalo si Opi, orang baek kok, sayang ma anak-anak pula" elak Tami ketika kutanya kenapa di berikannya aku nomernya Opi.

sejak saat itu, terkadang ngobrol apapun juga dengan si Tami, ujung-ujungnya selalu menyangkut si Opi.

Opi?
menerawang aku ke masa-masa kuliah kami..masa-masa ketika kami satu kota!! banyangin kawan..
satu tahun, 1 kampus, tempat kost gak berjauhan.
doi cukup akrab ma temen-temen kostan ku
tapi dengan ku??

amit amit deh..
just say hello lah..
ngobrol juga bisa di itung pake kalkulator..

lagian doi bukan tipe ku..terlalu rame orangnya

lagian aku juga oarangnya pendiem..rada-rada cool malah (halah)

ibarat air dan minyak lah kami ini..klo ndak make katalis ya ndak bisa nyampur
(masih inget katalis kan..pelajaran SMU IPA Kelas 3) menguap cerita tentang si Opi begitu saja.. awal 2007..
kental sekali aku dengan ceramah-ceramahnya Ust. Yusuf Mansur dan Ust. Jeffry..

banyak sekali hikmah-hikmah yang ku dapat di sana.
berujung pada kembali menguatkan kenginan untuk menikah.
tetapi dengan siapa?? kucoba untuk menekuni tiap lembar al-qur'an
ku coba khusyuk kan tiap sholat
ku coba memelas setiap kali berdoa
dan..
ku coba untuk sholat malam

siapakah sebenarnya ya Rabb pasangan jiwa ku??

kepada siapakah aku harus menjemput impian ku? indah larik pelangi, seusai hujan membuka hari
samar di rajut mega, garis wajah mu lembut tercipta
telah jauh ku tempuh perjalanan
bawa sebentuk cinta..menjemput impian

desau rindu meresah
kenangan harum mendekap
smakin dekat tuntaskan penantian
kekasih aku pulang menjemput impian

kau dan aku jadi satu arungi laut biru
tak akan ada yang kuasa mengusik haluannya
kau dan aku jadi satu
sambutlah aku
.......................
.......................
kau dan aku jadi satu arungi laut biru
tak akan ada yang kuasa mengusik haluannya
kau dan aku jadi satu
bersama menjemput impian

sepenggal Menjemput Impian by katon

1 komentar:

  1. wow.. yg udah ngebet!
    knp gak bikin pengumuman aja
    wanted: pasangan jiwa
    bla bla bla...

    good luck aja deh!

    BalasHapus